Tega! Kakek di SBD Hamili Cucunya Sendiri. Simak Kronologinya

Tega! Kakek di SBD Hamili Cucunya Sendiri. Simak Kronologinya. (Detik Sumba/Tim)

DETIK SUMBA – Kasus pelecehan seksual dan pemerkosaan anak dibawah umur kembali terjadi. Kali ini terjadi di Desa Waimaringi, Kecamatan Kodi Balaghar, Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT.

Pemerkosaan anak dibawah umur ini sangat tragis mengingat pelakunya merupakan kakeknya sendiri. Korban adalah seorang anak yang berusia 12 tahun.

Pelaku adalah seorang pria berumur sekitar 45 tahun dengan inisial SJN.

Menurut keterangan korban, pelaku adalah kakeknya sendiri. Perbuatan tak manusiawi ini dilakukan berulang kali sejak bulan Agustus 2024 hingga tahun 2025.

Pada awal kejadian, korban pergi ke rumah pelaku untuk mengisi aki. Namun, pelaku meminta korban untuk naik ke atas rumah, tempat pelaku melaksanakan perbuatan bejatnya

Baca Juga:  Pilkada SBD: Paket Aman Resmi Mendaftar di KPUD

“Pada awal kejadian sesuai pengakuan atau keterangan korban kepada orang tua korban, pada saat itu sekitar bulan Agustus Tahun 2024 korban pergi ngecas aki ke rumah pelaku, ketika saat itu pelaku melihat korban hendak datang kerumahnya, pelaku tersebut naik ke atas rumah, persis korban sampai dibale-bale rumah, pelaku tersebut meminta korban untuk naik keatas rumah mencas akinya tersebut, hingga korban naik kerumah tanpa mencurigai ada niat jahat dari pelaku, korban naik keatas rumah namun tiba-tiba pelaku menutup pintu rumahnya dan mencekik serta menutup mulut pelaku dan melakukan perbuatan pemerkosaannya”, Ujar orangtua korban.

Baca Juga:  Belasan Ribu Pendukung Padati Deklarasi Paket AMAN di Kodi

Setelah melakukan perbuatannya, pelaku meminta korban untuk tidak memberitahukan perbuatannya kepada orang lain atau orang tua korban. Pelaku juga mengancam korban untuk dibunuh jika korban membuka mulut.

Karena takut akan dibunuh dan malu, korban menutup rapat-rapat perbuatan pelaku. Sehingga, pelaku terus melakukan perbuatan persetubuhan ini hingga 5 kali.

Pada tanggal 22 Februari 2025, orang tua korban menemukan perubahan fisik pada korban saat korban sedang tidur, yaitu perut yang membesar. Orang tua korban kemudian membangunkan korban dan menanyakan apa yang terjadi.