DETIK SUMBA – Program Studi (Prodi) Administrasi Rumah Sakit Universitas Stella Maris (UNMARIS) Sumba kembali menunjukkan eksistensinya di panggung nasional dengan mengikuti Musyawarah Nasional (MUNAS) ke-2 Perkumpulan Perguruan Tinggi Administrasi Rumah Sakit Indonesia (PPT ARSI).
Kegiatan ini berlangsung di Grand Hotel Asrilia, Bandung, Jawa Barat. Pada Selasa – Kamis, 26-28 Agustus 2025
MUNAS tersebut mengusung tema “Transformasi Program Link and Match Pendidikan Administrasi Rumah Sakit: Mutu Pendidikan dan Lulusan ARS yang Kompeten Guna Menunjang Mutu dan Akreditasi Rumah Sakit di Era Digital” ini dihadiri berbagai perguruan tinggi dari seluruh Indonesia.
UNMARIS Sumba menjadi salah satu peserta penting, mengingat prodi ARS ini merupakan satu-satunya yang ada di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ketua Prodi Administrasi Rumah Sakit UNMARIS Sumba, Bewa Dangu Wole, S.Kep., Ns., M.A.P., hadir mewakili kampus dan membawa misi memperkenalkan sekaligus memperkuat posisi UNMARIS di tingkat nasional.
“Tujuan mengikuti MUNAS adalah untuk membawa nama baik Prodi ARS UNMARIS di panggung nasional sebagai bentuk eksistensi kehadiran prodi ARS UNMARIS yang satu-satunya berada di Nusa Tenggara Timur,” ujarnya.
Dalam forum tersebut, PPT ARSI menetapkan delapan kriteria akreditasi metode kualitatif dan penerapan Sistem Informasi Manajemen Akreditasi (SIMAK) online. Materi akreditasi disampaikan langsung oleh Prof. Dr. Ridwan Amiruddin, SKM., M.Kes., MSc.PH., asesor LAM PT-Kes.
Namun, selain materi substansi, muncul pula kritik penting terkait pola kepengurusan organisasi. Bewa Dangu Wole menyampaikan keprihatinannya atas keluhan sejumlah Ketua DPD PPT ARSI yang merasa kurang dilibatkan dalam berbagai agenda.
“Saya prihatin dengan keluhan beberapa DPD PPT ARSI sebagai peserta MUNAS yang kurang dirangkul oleh pengurus PPT ARSI. Mohon maaf sekali jika saya ucapkan bahwa PPT ARSI wujudnya masih jawa sentris. Oleh karena itu, kalau bisa ke depannya libatkan kami juga supaya kita bisa berkembang bersama seperti di Jawa,” tegasnya.

Ia menambahkan, suara dari timur patut diperhitungkan, apalagi kini prodi ARS juga hadir di NTT dan NTB.
“Harapan saya, suara dari timur sebagai prodi ARS yang baru dari Nusa Tenggara Timur, kalau bisa wujudkan pembentukan DPD PPT ARSI Se-Nusa Tenggara, karena di NTT ada Universitas Stella Maris Sumba dan di NTB ada Stikes Kusuma Bangsa Mataram serta Akademi Administrasi Rumah Sakit (AARS) Mataram,” tambahnya.
Keikutsertaan UNMARIS Sumba dalam MUNAS ke-2 PPT ARSI mendapat apresiasi dari berbagai Kaprodi ARS perguruan tinggi lain. Pasalnya, meski kampus ini berada jauh dari pusat pendidikan Jawa, peminat prodi ARS UNMARIS setiap tahun tetap tinggi, bahkan mencapai ratusan mahasiswa per angkatan.
Namun, di balik capaian itu, Ketua Prodi ARS UNMARIS mengakui masih ada tantangan besar, khususnya terkait rasio dosen dan mahasiswa.
“Sebagai ketua program studi, saya sedikit pesimis karena rasio dosen dan mahasiswa tidak seimbang. PR kita adalah menambah tenaga pengajar minimal S2 dari bidang ilmu kesehatan khususnya manajemen administrasi rumah sakit atau bidang ilmu yang serumpun,” ungkapnya.
Partisipasi UNMARIS Sumba dalam MUNAS ini menjadi bukti bahwa pendidikan tinggi di daerah, khususnya di wilayah timur Indonesia, memiliki daya saing dan potensi besar.
Keterlibatan mereka bukan hanya memperkuat jejaring akademik, tetapi juga menegaskan bahwa suara timur harus mendapat ruang dalam pengambilan kebijakan nasional, terutama dalam bidang pendidikan kesehatan.***
Ikuti Berita Terbaru Kami di Detik Sumba dengan KLIK DI SINI. |