WhatsApp     Ikuti Detik Sumba di Saluran WhatsApp Channel   
  Follow

Kepala Seksi Kurikulum SD di SBD Ditikam, Keluarga Angkat Bicara, Tolak Tuduhan Negatif

Kepala Seksi Kurikulum SD di SBD Ditikam, Keluarga Angat Bicara, Tolak Tuduhan Negatif. (Detik Sumba/Fren Ghoghi)

DETIK SUMBA – Kejadian tragis yang menimpa Kepala Seksi Kurikulum SD, Alosius Lede Bora (46), menjadi perhatian publik pasca dirinya menjadi korban penusukan senjata tajam berupa pisau di kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P&K) Kabupaten Sumba Barat Daya pada Senin 16 Juni 2025.

Korban penikaman mengalami luka serius dibagian bahu dan perut hingga ususnya bocor dan kini tengah menjalani perawatan di ruangan ICU Rumah Sakit Umum Daerah, (RUSD) Reda Mbolo.

Kejadian tersebut akhirnya mendapatkan tanggapan dari berbagai pihak bahkan ada yang memberikan komentar negatifnya melalui media sosial.

Tidak tinggal diam, mewakili keluarga Benidiktus Dalupe, akhirnya angkat bicara dan membantah berbagai informasi serta komentar negatif yang beredar di media sosial maupun media online yang menyudutkan Alosius.

Baca Juga:  Apel Perdana, Wakapolres SBD Tekankan Netralitas Polri pada pilkada 2024

Ia menilai hal tersebut sebagai upaya pembunuhan karakter terhadap korban.

“Kondisi korban saat ini sangat serius. Alosius baru saja menjalani operasi besar pada malam tadi, dari pukul 17.00 hingga 21.00, dengan dua luka tusukan yang cukup dalam,” ujar Benidiktus, saat mengklarifikasi tuduhan negatif kepada korban

Ia juga menambahkan bahwa korban mengalami luka parah di bagian perut akibat tusukan pisau yang menembus hingga usus. Ia menyebut korban saat ini dalam kondisi kritis dan kesulitan berbicara.

Mengenai motif penikaman, Benidiktus membantah keras tudingan bahwa kejadian tersebut terkait dengan penghambatan pencairan dana BOS di SD Katolik Ilhaloko, Kecamatan Kodi Utara.

Ia menjelaskan bahwa berkas yang dibawa pelaku, Emanuel Karsianto Sukardana (25), belum memenuhi persyaratan sehingga pencairan dana belum dapat dilakukan.

Baca Juga:  Konfercab Perdana GMNI Sumba Barat, Ketua Terpilih: Kami Akan Bekerja Keras Untuk Mewujudkan Program-program

“Korban mempersulit pencairan dana BOS itu tidak benar dan sama sekali tidak benar, ” tegas Benidiktus menanggapi komentar di media sosial yang menjustifikasi korban, pada selasa 17/06/2025.

Dalam konferensi pers, Benidiktus juga menyampaikan bahwa tindakan yang dilakukan Alosius selama ini adalah bentuk kepatuhan terhadap arahan dan perintah atasan.

Ia menambahkan fakta penting berdasarkan konfirmasi dari mantan atasan korban, yang menyatakan bahwa pelaku tidak terdaftar sebagai operator di sistem Dapodik.

“Menurut Pak Apin, mantan atasan korban, pelaku ini sama sekali tidak terdaftar di Dapodik sebagai operator, dan korban pun tidak terlalu mengenalnya,” ujar Benidiktus menyampaikan hasil konfirmasinya pada mantan atasan korban

Baca Juga:  Bupati SBD Turun Tangan Angkat Sampah di Pasar Waimamgura, Warga: “Saya Bangga!”

Benidiktus berharap Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumba Barat Daya segera memberikan klarifikasi dan penjelasan resmi mengenai kronologi kejadian, mengingat peristiwa tersebut berlangsung di lingkungan kantor dinas tersebut.

Selain itu, ia mengimbau masyarakat dan netizen untuk tidak menyikapi berita ini secara sepihak, melainkan harus melihat fakta secara objektif dan berimbang.

“Kami dari pihak keluarga meminta kepada pihak kepolisian agar betul-betul proses kasus ini sesuai hukum yang berlaku, ” pungkas Benidiktus.

Kronologi dan perkembangan kasus ini akan terus kami pantau untuk memberikan informasi terbaru kepada masyarakat.***

ASN Ditikam di Kantor Dinas Pendidikan, Koreksi Dana BOS Jadi Pemicu

Ikuti Berita Terbaru Kami di Detik Sumba dengan KLIK DI SINI.

Penulis: Fren Ghoghi

Editor: Hans Wea

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan