Ketua Yayasan TUTIM di SBD Diduga Minta Jatah Dana BOS: Harusnya Rp36 juta 400 yang wou (kamu) kasih, tapi…

DETIK SUMBA – Dunia pendidikan di Sumba Barat Daya tercoreng dengan dugaan minta Dana BOS dari kepala sekolah yang melibatkan Ketua Yayasan Tunas Timur (TUTIM), Soleman Lende Dappa (SLD).
Sebuah rekaman suara berdurasi 4 menit 55 detik yang beredar luas di media sosial mengungkap percakapan panas antara SLD dan seorang kepala sekolah di bawah naungan yayasannya.
Dalam rekaman yang pertama kali diunggah oleh akun Facebook @Lusia Kaka pada Selasa, (18/2/2025) itu, terdengar suara mirip ketua Yayasan Tunas Timur SLD meminta dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari kepala sekolah.
Ia merasa kecewa karena dana yang diterimanya hanya Rp20 juta, padahal menurutnya seharusnya mencapai Rp36,4 juta.
Dalam percakapan yang berlangsung dalam bahasa daerah Sumba (Wewewa), SLD menegaskan bahwa kesepakatan awal adalah minimal Rp25 juta, bukan Rp20 juta.
“Harusnya Rp36 juta 400 yang wou (kamu) kasih, tapi wou hanya kasih Rp20 juta toh. Wou janji waktu itu minimal Rp25 juta,” ujar pria yang diduga SLD, dengan nada kecewa.
Kepala sekolah itu sempat meminta maaf dan menjelaskan bahwa ia tidak bisa menyerahkan uang secara langsung karena hujan. Dana tersebut telah ia titipkan kepada bendahara sekolah bernama Riskon.
Namun, alasan itu tidak diterima oleh SLD yang terus menuntut agar jumlah dana yang diberikan sesuai dengan keinginannya.
Percakapan semakin memanas ketika SLD mulai mengancam akan mencopot kepala sekolah tersebut dari jabatannya jika pencairan dana BOS termin kedua tidak mencapai Rp40 juta.
“Saya minta wou, jangan wou punya mulut suka putar balik begitu, saya paling tidak suka orang yang putar balek begitu. saya ini pimpinanmu. Wou bilang nanti kasih 25 ini rikson juga dengan juga dan dia ada dengan saya sekarang”, ujar SLD dengan nada marah.
Tak sampai di situ saja, pria yang diduga SLD itu memberi peringatan keras di kepala sekolah dengan catatan menerim uangnya tetapi termin dua tidak boleh kurang.
“Tapi wou selalu putar balek dengan saya tidak apa-apa. Tapi jangan sampai dia memuncak satu kali, maka nol sudah, kosong betul betul sudah, saya pecat kau dengan tidak hormat. Saya ikuti sekarang tapi berikutnya tidak boleh kurang satu sen pun untuk termin dua. Saya kasih peringatan terakhir untuk wou. Saya terima ini tapi termin dua wou
Ketua Yayasan Tunas Timur tersebut juga menyinggung soal utang sapi yang harus dilunasi, seakan-akan dana BOS memiliki kaitan dengan urusan pribadinya. Ia menegaskan bahwa kepala sekolah harus memastikan jumlah yang diminta bisa terpenuhi dalam pencairan berikutnya.
Dalam rekaman tersebut, kepala sekolah itu berusaha menjelaskan bahwa ia sedang menghadapi acara kedukaan di kampungnya. Namun, respons SLD tetap keras dan tidak menunjukkan empati terhadap situasi kepala sekolah tersebut.
Hingga berita ini diterbitkan, SLD selaku Ketua Yayasan TUTIM belum memberikan klarifikasi resmi terkait dugaan permintaan dana BOS ini.***
Ikuti Berita Terbaru Kami di Detik Sumba dengan KLIK DI SINI. |