WhatsApp     Ikuti Detik Sumba di Saluran WhatsApp Channel   
  Follow

Luar Biasa! Dosen Unika Weetebula Raih Gelar Doktor dengan Publikasi di Jurnal Scopus Q1

Luar Biasa! Dosen Unika Weetebula Raih Gelar Doktor dengan Publikasi di Jurnal Scopus Q1. (Detik Sumba/Hans Wea)

DETIK SUMBA – Sebuah kabar menggembirakan datang dari dunia pendidikan, khususnya bagi Universitas Katolik Weetebula (Unika).

Salah satu dosen terbaiknya, Desak Made Anggraeni, M.Pd berhasil menyelesaikan ujian tertutup program doktor (S-3) Pendidikan Sains di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada Jumat, 17 Januari 2025.

Pada ujian yang berlangsung di Kampus 1 Ketintang, Surabaya, Desak Made Anggraeni berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Pengembangan Model Pembelajaran Mind Mapping Science Blended (MMSB) berbasis Moodle untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Mahasiswa S1”.

Ujian tersebut dipimpin oleh para pengujinya, termasuk Prof. Budi Jatmiko dan Prof. Binar Kurnia Prahani sebagai pembimbing utama.

Sementara itu,  penguji internal Prof. Sifak Indana, Prof. Suyatno, Prof. Nadi Suprapto dan Prof. Eko Hariyono. Penguji eksternal adalah Prof  Rai Sujanem dari Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha), Bali.

Baca Juga:  SMP Negeri 4 Loura Gelar Ibadah Paskah: Membawah Damai Kristus Ke Tengah Keluarga

Dengan penuh percaya diri dan keilmuan yang mumpuni, Desak Made Anggraeni sukses mempertanggungjawabkan penelitiannya di hadapan para pengujinya.

Desak Made Anggraeni, lulusan doktor Pendidikan Sains, FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Dosen yang akrab disapa Ibu Anggra ini juga berhasil menyelesaiakan studi doktornya dalam kurun waktu 2,5 Tahun. Tak hanya itu, ia juga berhasil mencatat prestasi luar biasa dengan menerbitkan artikel ilmiah di jurnal Scopus Q1, Thinking Skills and Creativity yang menjadi sebuah pencapaian yang sangat membanggakan.

“Awalnya saya hanya berharap bisa masuk jurnal Q4, tetapi dorongan dari promotor dan co-promotor membuat saya berani mencoba ke jurnal Q1 Elsevier. Saya sangat bersyukur artikelnya diterima,” ungkapnya penuh rasa syukur.

Baca Juga:  SMK Kalaki Kambe Buktikan Pendidikan Kejuruan Tak Cuma Teori, Siswa Langsung Terjun ke Lapangan!

Keberhasilan ini bukan tanpa pengorbanan. Sebagai ibu dari tiga anak, Desak Made Anggraeni harus membagi waktu antara kuliah, mengajar, dan urusan keluarga. Ia bahkan harus bolak-balik NTT, NTB, dan Jawa Timur untuk keperluan riset.

“Waktu adalah tantangan terbesar bagi saya. Biasanya, saya menulis artikel di jam-jam dini hari, antara pukul 2 sampai 5 pagi, karena pada siang hari saya harus mengajar dan mengurus keluarga,” ujarnya.

Motivasi terbesar Ibu Anggra, selain keluarga, datang dari bimbingan intensif para pembimbingnya yang terus memberikan arahan dan semangat.

Penelitian yang ia kembangkan bertujuan meningkatkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa melalui model pembelajaran Mind Mapping Science Blended (MMSB) berbasis Moodle. Ia berencana menerapkan model ini kepada komunitas guru di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur.

Baca Juga:  Ketua BEM FST Unika Weetebula Desak Polres SBD Tertibkan Miras

“Saya mencintai ilmu pengetahuan dan ingin terus belajar. Dukungan keluarga, terutama suami dan anak-anak, menjadi kekuatan utama bagi saya,” tambahnya.

Desak Made Anggraeni juga memberikan penghormatan khusus kepada kedua orang tuanya, I Dewa Made Giri dan Geterudis Yansen, yang selalu mendukungnya secara moral dan melalui doa.

“Ayah dan ibu adalah sumber kekuatan terbesar dalam hidup saya. Peran mereka selalu menjadi pendorong utama di setiap langkah perjalanan akademik saya,” tutupnya penuh haru.

Prestasi yang diperolehnya ini, membawa kebanggaan luar biasa bagi Universitas Katolik Weetebula, yang terus berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan.

Keberhasilan Desak Made Anggraeni menjadi bukti nyata bahwa tekad, kerja keras, dan dukungan keluarga dapat membawa seseorang mencapai puncak prestasi.***

Ikuti Berita Terbaru Kami di Detik Sumba dengan KLIK DI SINI.

Iklan