Keesokan harinya, tim identifikasi dan unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Sumba Barat, bersama dokter RSUD Waibakul, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di tiga lokasi berbeda.
Selain itu, pemeriksaan visum dilakukan di rumah duka untuk memperkuat bukti penyelidikan. Sejumlah saksi telah diperiksa guna mengungkap detail kejadian dan kemungkinan adanya pelaku yang bertanggung jawab atas kematian tragis ini.
Hingga saat ini, penyidik masih terus mendalami kasus ini, termasuk dugaan adanya kekerasan seksual terhadap korban sebelum meninggal dunia. Namun, polisi belum menetapkan tersangka karena masih dalam tahap pengumpulan bukti yang cukup.
Kasus ini menyita perhatian luas, terutama karena melibatkan anak di bawah umur yang menjadi korban kekerasan misterius. Keluarga korban kini menggantungkan harapan penuh pada kepolisian untuk mengungkap fakta hukum dan menegakkan keadilan bagi AUL.
Kapolres Sumba Barat mengimbau masyarakat agar tidak terburu-buru membuat spekulasi liar yang dapat memperkeruh situasi. Ia meminta siapa pun yang memiliki informasi terkait kejadian ini untuk segera melapor demi mempercepat pengungkapan kasus.
Polisi berkomitmen untuk bekerja keras dalam mengungkap pelaku dan memastikan keadilan ditegakkan. Kasus ini menjadi alarm bagi semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus kekerasan terhadap anak yang masih marak terjadi.***