WhatsApp     Ikuti Detik Sumba di Saluran WhatsApp Channel   
  Follow

Terlambat Naik Pesawat, Mahasiswi India Selamat dari Maut: “Saya Sangat Kecewa Waktu Itu, Tapi Ternyata Ini Keajaiban”

Bhoomi Chauhan (28), Mahasiswi India yang selamat dari maut akibat keterlambatan naik Pesawat. (Detik Sumba/Istimewa)

Kadang, keterlambatan bukan musibah – melainkan anugerah yang menyelamatkan nyawa.

DETIK SUMBA – Sebuah kejadian luar biasa menyentuh hati dunia ketika seorang mahasiswi asal India, Bhoomi Chauhan (28), secara tak terduga selamat dari maut hanya karena terlambat datang ke bandara.

Bhoomi, mahasiswa administrasi bisnis yang tinggal di Bristol, Inggris, semula dijadwalkan kembali ke Inggris setelah berlibur di kampung halamannya di India barat. Ia dan suaminya sudah memesan tiket Air India dengan nomor penerbangan AI171 tujuan London Gatwick, pada Kamis siang, 12 Juni 2025.

Namun takdir berkata lain. Perjalanan Bhoomi dari Ahmedabad menuju bandara terhambat kemacetan parah. Ia tiba di bandara pukul 12.20 waktu setempat, 10 menit setelah proses boarding dimulai.

Baca Juga:  Terungkap! Polres Sumba Barat Tetapkan JUA (18) Sebagai Tersangka Tunggal Pembunuhan Sadis EY (51)

Meski telah melakukan mobile check-in dan memegang boarding pass untuk kursi 36G di kelas ekonomi, pihak maskapai tetap menolak keikutsertaannya dalam penerbangan tersebut. Bhoomi sempat memohon-mohon agar tetap bisa ikut, namun usahanya tak membuahkan hasil.

“Kami sangat marah kepada sopir kami dan meninggalkan bandara dengan frustrasi,” kata Chauhan kepada BBC Gujarati, dikutip dari Kompas.

“Saya sangat kecewa waktu itu,” tambahnya.

Dengan perasaan jengkel dan kecewa, ia meninggalkan bandara. Bersama suaminya, mereka sempat berhenti di sebuah kedai teh sambil mendiskusikan kemungkinan pengembalian dana dengan agen perjalanan.

Lalu telepon itu datang. Sebuah kabar yang mengubah segalanya.

“Di sana saya mendapat telepon bahwa pesawat yang harusnya kami ada di situ, telah jatuh,” ucapnya.

“Saya shock, tapi ini benar-benar keajaiban bagi saya.”

Pesawat Air India 171 yang ditumpangi lebih dari 200 penumpang tersebut dilaporkan jatuh tak lama setelah lepas landas, menewaskan seluruh penumpang dan awak pesawat. Satu-satunya alasan Bhoomi tidak termasuk dalam daftar korban hanyalah karena ia terlambat datang ke bandara.

Baca Juga:  Polres Matim Diduga Enggan Usut Tambang Ilegal di DAS Wae Bobo, Ada Apa?

Kisah Bhoomi menyentuh begitu banyak hati, bukan hanya karena keajaiban yang ia alami, tetapi juga karena pelajaran besar yang terkandung di dalamnya: kadang keterlambatan bukanlah bencana, melainkan cara Tuhan menyelamatkan kita dari sesuatu yang tidak kita ketahui.

Di tengah rutinitas hidup yang menuntut segalanya serba cepat, cerita ini mengingatkan bahwa tak semua keterlambatan adalah kemalangan. Ada kalanya, Tuhan sedang melindungi kita dari bahaya yang lebih besar, bahkan dari maut sekalipun.

Baca Juga:  Polres Sumba Barat Daya Luncurkan Pelayanan SIM Perdana, Tak Perlu Lagi ke Sumba Barat

Kisah Bhoomi menjadi cermin bagi kita semua bahwa rasa syukur tak harus hadir saat semua berjalan sesuai rencana. Kadang, saat rencana gagal total, justru di situlah kita diselamatkan.

“Saya sangat kecewa waktu itu. Tapi ternyata ini keajaiban,” kata Bhoomi.
Sebuah kalimat yang pantas kita renungkan dalam-dalam.

Kita tak selalu bisa melihat alasan di balik segala penundaan, tapi percayalah, ada banyak hal yang Tuhan lindungi tanpa kita sadari.***

Ikuti Berita Terbaru Kami di Detik Sumba dengan KLIK DI SINI.

Editor: Hans Wea

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan