Wajah Kota Tambolaka Bopeng! Aktivis GMNI Angkat Bicara

DETIK SUMBA – Masalah sampah di ibu kota Tambolaka, Kab. Sumba Barat Daya (SBD), Nusa Tenggara Timur (NTT) masih menjadi masalah serius, pasalnya ibu kota yang di idam-idamkan menjadi kota bersih itu justru kian terlihat jorok
Lapangan galatama dan alun-alun kota Tambolaka yang menjadi ikon ibu kota SBD ini justru menampilkan situasi yang tidak enak di pandang mata.
Di tengah gencarnya kampanye “Menata Kota dan Membangun Desa” yang digaungkan oleh Bupati SBD, Ratu Ngadu Bonnu Wula, kondisi kota justru menyuguhkan pemandangan yang memprihatinkan.
Pantauan langsung detiksumba.com, Kamis (12/06/2025), menunjukkan sampah yang berserakan di kawasan strategis seperti Lapangan Galatama dan Alun-Alun Kota Tambolaka.
Kedua tempat yang semestinya menjadi ikon keindahan dan kebanggaan kota itu kini justru menampilkan kesan kumuh, dengan tumpukan sampah di berbagai sudut.
Situasi inipun menuai kritik pedas dari kalangan aktivis, salah satunya dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang SBD. Mereka menilai pemerintah daerah tidak serius menangani persoalan serius ini.
“Saya merasa ini adalah kekeliruan dari bupati yang tidak tegas menginstruksikan kepada dinas lingkungan untuk segera menangani masalah ini,” ungkap Samuel, aktivis GMNI kepada detiksumba.com.
Ia menegaskan, kota yang indah harus dimulai dari lingkungan yang bersih
“Pemerintah kita di sini hanya urus naik jabatan, tetapi tidak ada kerja nyata sebagai bentuk ucapan terima kasih atas jabatan mereka,” sambung Samuel dengan nada kesal.
Hal tersebutpun menjadi tamparan keras bagi Pemerintah Kabupaten SBD yang hingga kini belum menunjukkan gebrakan konkret dalam mengatasi masalah sampah.
Jika dibiarkan terus-menerus, Tambolaka bisa kehilangan potensi pariwisatanya akibat wajah kota yang kumuh dan tak terurus.
Kritik dari GMNI inipun menjadi pengingat bahwa kebersihan kota bukan hanya soal estetika, tetapi juga menyangkut komitmen
moral, kesehatan publik, dan citra daerah.
Pemerintah diharapkan segera mengambil langkah cepat dan nyata agar cita-cita “membangun kota, menata desa” tidak hanya sebatas slogan belaka.***
Ikuti Berita Terbaru Kami di Detik Sumba dengan KLIK DI SINI. |
Editor: Hans Wea