WhatsApp     Ikuti Detik Sumba di Saluran WhatsApp Channel   
  Follow

DETIK SUMBA – Di tengah hingar-bingar politik yang kian memanas menjelang Pilkada Kabupaten Sumba Barat Daya, penting bagi kita untuk berhenti sejenak dan merenung, apa sebenarnya makna dari dukungan yang kita berikan? Apakah kita mendukung seorang kandidat karena mereka populer, atau karena mereka benar-benar memiliki visi yang mampu membawa perubahan positif bagi daerah kita?

Bung Karno pernah berkata, “Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah.” Dalam Pilkada ini, sejarah harus menjadi cermin yang kita gunakan untuk menilai para kandidat. Apa yang telah mereka lakukan di masa lalu? Bagaimana rekam jejak mereka dalam memperjuangkan kepentingan rakyat? Sejarah adalah guru yang bijak, dan dari sana kita bisa melihat siapa yang benar-benar berjuang untuk kepentingan bersama, bukan sekadar untuk ambisi pribadi.

Kemudian kita juga harus ingat pesan Gus Dur, seorang tokoh yang selalu dekat dengan rakyat dan memahami bahwa “pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dekat dengan rakyat, bukan hanya saat kampanye tetapi dalam setiap kebijakan yang dibuatnya.” Di Sumba Barat Daya, kita membutuhkan pemimpin yang mampu memahami kompleksitas daerah kita—mulai dari keragaman budaya hingga tantangan dalam infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Pemilih yang bijaksana akan memilih seseorang yang tidak hanya pandai berbicara saat kampanye, tetapi juga memiliki hati yang tulus untuk bekerja demi kesejahteraan rakyat di setiap pelosok daerah.

Baca Juga:  Tragedi Kampung Bodo Ede: Belasan Rumah Ludes Dilahap Api, Kerugian Capai Ratusan Juta

Namun, di era digital ini, kita juga harus waspada. Noam Chomsky, seorang kritikus tajam media, mengingatkan bahwa “manipulasi media sering kali merusak proses demokrasi.” Kita sering kali dihadapkan pada banjir informasi—sebagian benar, sebagian lagi hanya propaganda. Pilkada ini bukan tentang siapa yang bisa menguasai media, melainkan tentang siapa yang bisa membawa kebenaran dan transparansi ke depan. Oleh karena itu, kita harus menjadi pemilih yang kritis, yang tidak mudah terpengaruh oleh kampanye hitam atau berita palsu.

Baca Juga:  Impian yang Tidak Tersampaikan: Kupang yang Kuinginkan, Sumba yang Kutemukan

Pilkada Kabupaten Sumba Barat Daya adalah kesempatan kita untuk menentukan masa depan daerah ini. Kita harus memilih dengan kepala dingin dan hati yang terbuka. Lihatlah visi dan rencana kerja yang ditawarkan oleh para kandidat. Apakah mereka memiliki rencana yang konkret untuk membangun infrastruktur? Apakah mereka peduli pada pendidikan dan kesehatan masyarakat? Apakah mereka akan melibatkan rakyat dalam proses pembangunan, atau hanya akan bekerja demi kepentingan segelintir orang?

Memilih dalam Pilkada bukan sekadar soal siapa yang menang atau kalah. Ini adalah tentang memilih jalan yang akan membawa kita menuju masa depan yang lebih baik. Bung Karno dan Gus Dur selalu menekankan pentingnya kesadaran dan kebijaksanaan dalam setiap tindakan politik. Mereka mengajarkan bahwa kita harus mendukung dengan penuh kesadaran, dengan memahami sepenuhnya apa yang kita dukung dan mengapa.

Baca Juga:  Usai di Lantik Menjadi DPRD Sumba Barat Daya, Rudolf Radu Holo Prioritaskan Pembahasan APBD 2025

Mari kita gunakan hak suara kita dengan bijaksana. Pilihlah pemimpin yang benar-benar layak, yang mampu membawa perubahan positif bagi Sumba Barat Daya. Ingatlah, setiap suara yang kita berikan adalah investasi untuk masa depan kita dan generasi yang akan datang. Jangan sampai kita menyesal karena memilih tanpa pertimbangan yang matang.

Kita punya kesempatan emas di tangan kita. Mari kita pilih dengan cerdas, untuk masa depan yang lebih baik bagi Kabupaten Sumba Barat Daya.

Ikuti Berita Terbaru Kami di Detik Sumba dengan KLIK DI SINI.

Iklan