“Banyak ibu-ibu yang belum sadar akan pentingnya posyandu dan tidak tahu bagaimana caranya memberikan makanan yang bergizi bagi anak-anak,” jelasnya.
Ia juga membahas masalah malaria, yang masih menjadi perhatian utama di kabupaten ini.
“Satu hal yang menjadi PR bagi kami adalah bahwa Sumba Barat Daya di sini masih merah. Ini malaria, satu-satunya kabupaten yang masih berada di dalam peta, dan ini masih terus kami pantau. Upaya pertama adalah memperbaiki lingkungan, kemudian pelayanan pengobatan,” katanya.
Sebagai penutup, Pejabat Bupati menyampaikan harapan besar agar pembangunan RSUD Reda Bolo dapat membawa manfaat besar bagi masyarakat Sumba Barat Daya.
“Sekali lagi, saya mengucapkan terima kasih dan memohon kesediaan Bapak Menteri dan Bapak Kepala KSP untuk meletakkan batu pertama RSUD Reda Bolo. Rumah sakit ini diharapkan bisa bermanfaat bagi kesehatan dan pembangunan masyarakat di sini,” tutupnya.
Program ini merupakan wujud nyata upaya pemerintah pusat dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di daerah, sekaligus menjadi langkah penting menuju pemerataan akses kesehatan di seluruh Indonesia.