Melihat kondisi yang ada, warga mendesak aparat penegak hukum, baik Kejaksaan Negeri (Kejari) Manggarai maupun Polres Manggarai Timur, untuk segera turun tangan. Mereka meminta agar proyek ini diperiksa secara menyeluruh, termasuk menelusuri pihak kontraktor yang bertanggung jawab atas pengerjaan proyek tersebut.
“Tolong aparat segera turun ke lokasi dan periksa proyek ini. Bagaimana bisa anggaran miliaran rupiah digelontorkan, tetapi hasilnya tidak memuaskan bahkan tidak memberikan manfaat bagi petani,” tegas warga tersebut.
Proyek irigasi yang seharusnya menjadi solusi bagi petani kini justru menjadi sumber kekecewaan. Dengan anggaran yang begitu besar, masyarakat berharap ada pertanggungjawaban dari pihak terkait agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Pengawasan Dinas PUPR Dipertanyakan
Warga juga mempertanyakan peran Dinas PUPR Manggarai Timur dalam mengawasi proyek ini. Mereka heran mengapa proyek dengan hasil buruk ini bisa lolos dalam tahap Provisional Hand Over (PHO) atau serah terima pekerjaan sementara.
“Kami benar-benar kecewa. Seharusnya ada pengawasan ketat, tapi justru proyek yang terbengkalai ini bisa diterima begitu saja. Kami tidak merasakan manfaatnya sama sekali,” keluhnya.***