“Kami ingin siswa-siswi menerapkan teori yang mereka pelajari secara nyata dalam kehidupan sehari-hari,” tegas Ayub Bili saat diwawancarai detiksumba.com pada Rabu (12/2/2025).
Tak hanya mengasah keterampilan siswa, kegiatan ini juga memiliki dampak positif bagi lingkungan.
Dengan memanfaatkan limbah organik menjadi pupuk kompos, para siswa turut berkontribusi dalam menciptakan pertanian yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
SMK Kalaki Kambe kini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan kejuruan bukan sekadar teori di atas kertas.
Sekolah ini terus mendorong siswanya untuk tidak hanya belajar, tetapi juga berkarya dan membawa perubahan bagi dunia pertanian di Sumba Barat Daya.***