Opini  

Tragisnya Rezim Penguasa di Suriah Yang Dramatik Bersama Keluarga di Tempat Pelariannya

Oleh: Jacob Ereste, Tragisnya Rezim Penguasa di Suriah Yang Dramatik Bersama Keluarga di Tempat Pelariannya. (Dok: Jacob Ereste)

DETIK SUMBA – Tragika dipenghujung kekuasaan Presiden Suriah Bashar Al Assad bersama keluarganya dapat menjadi pelajaran yang direnungkan oleh penguasa yang lazim, tidak amanah berjuang untuk kepentingan rakyat. Hingga hampir tiga bulan dalam pelarian meninggalkan kampung halaman sejak 8 Desember 2024 tersuruk di Rusia karena terguling dari kekuasaannya yang korup. Secara de facto Suriah kini dikendalikan oleh pemimpin oposisi Ahmed Al Sharaa dari Tahrir Al Sham, organisasi pembebasan Syam.

Kini beragam isu yang menyeruak dari pengasingannya. Mulai dari istrinya yang cantik asal Inggris itu yang meminta cerai dan berupaya untuk pulang ke kampung halamannya, hingga Bashar Al Assad sendiri yang hendak diracun sebagai pembunuhan untuk meredakan kerusuhan yang tak kunjung mendingin.

Isu Asma menggugat cerai dari Bashar Al Assad dirilis Haberturk, media dari Turki. Asma menggugat cerai dan ingin kembali ke negaranya Inggris, karena merasa gerah tinggal di negara pengasingan yang dingin itu. Dan Asma sendiri memang memiliki dua paspor Inggris dan Suriah.

Bashar Al Assad dan Asma menikah tahun 2000. Cerita lain menginformasikan bahwa Asma sempat sekarat oleh media Inggris sendiri, yaitu The Telegraph. Juga diberitakan dia mengidap kanker leukemia hingga diperkirakan tak lagi berumur panjang. Padahal usianya masih cukup muda dengan tiga anaknya yang sudah beranjak dewasa.

Baca Juga:  Valentine: Cinta, Konspirasi, dan Sejarah Berdarah di Baliknya

The Telegraph memperoleh informasi langsung dari para dokter yang merawat Ibu Negara Suriah ini mempunyai peluang hidup 50:50. Sehingga dia pernah mendekam lama dalam ruang isolasi agar tidak mendapat resiko inspeksi. Ayah Asma sendiri, Fawaz Akhras sebagai dokter ahli jantung yang langsung merawat putrinya itu di Mskow sejak enam bulan lalu semasa masih berada di dalam Istana Suriah yang super megah itu.

Bashar Al Assad sendiri memang memiliki tiga Istana mewah yang lengkap dengan koleksi 1300 mobil mewahnya yang tidak dimiliki oleh orang banyak. Bahkan diantara kendaraan antiknya itu tidak lagi diproduksi. Sementara dari pihak keluarga mengatakan Asma sempat sekarat, sehingga tidak beloh seorang pun berada di kamar tempatnya terbaring lemah, akibat dera penyakitnya yang terbilang parah.

Media Inggris lainnya, The Times berkabar bila Asma tidak dapat kembali ke Inggris. Isu ini merebak ditengah seruan agar kewarganegaraan Inggrisnya dicabut, karena perannya dalam rezim Bashar Al Assad sangat memalukan bahkan berlumuran darah. Sementara The Sun mengutip akun daring General SVR yang dikelola oleh mantan mata-mata utama di Rusia menyebut Bashar Al Assad jatuh sakit sejak Minggu, 29 Desember 2024, belum genap sebulan berada di tempat pelariannya, Rusia.

Baca Juga:  Meski Tak Lebih Baik, Janganlah Wariskan Negeri Ini Dalam Keadaan Yang Rusak Parah Kepada Anak Cucu Kita

Alasan Bashar Al Assad memilih Rusia tempat pelariannya bersama keluarga sejak digulingkan oleh gerakan oposisi pada 8 Desember 2024, cukup beralasan karena asetnya banyak di negeri beruang kutub ini. Setidaknya dia punya 19 unit apartemen mewah yang berada di kawasan elite Moskow.

Melalui saluran Telegram milik Kepresidenan Suriah, selama di pengasingan Bashar Al Assad untuk pertama kalinya membuat pernyataan secara tertulis tertanggal 16 Desember 2024 bahwa dia dan keluarganya tidak merencanakan untuk melarikan diri, karena ingin tetap berada di Damaskus untuk menghadapi tanggung jawab yang patut dilakukannya. Namun realitasnya, pada 8 Desember 2024 waktu dini hari ia dan keluarganya melarikan diri ke Rusia.