DETIK SUMBA – Alexander Samba Kodi, SH, akhirnya angkat bicara soal sengketa lahan antara warga Dusun IV Eru Naga, Desa Wee Kura, Kecamatan Wewewa Barat, dengan sejumlah oknum yang diduga berasal dari Desa Weri Lolo atau Wee Baghe, Kecamatan Wewewa Selatan.
DPRD Sumba Barat Daya dari Dapil III itu, menegaskan bahwa pemerintah tidak boleh tinggal diam, sebab persoalan ini berpotensi melahirkan konflik lebih besar jika terus dibiarkan.
“Baik camat dengan kapolsek sudah turun dari lapangan, sy pikir kami DPRD dari Dapil tiga, kami coba kordinasi dengan pemerintah kabupaten agar masalah ini cepat ditangani,” ungkap Alex, Kamis (21/08/2025)
Ia juga mengingatkan bahwa pembiaran terhadap kasus ini bisa memicu ledakan sosial yang sulit dikendalikan.
“Jangan dibiarkan, kalau dibiarkan nanti jangan sampai kita simpan sesuatu yang tiba-tiba nanti akan meledak,” tegasnya.
Sebagai langkah konkret, Alex menuturkan dirinya akan segera mendorong adanya koordinasi intensif bersama pemerintah kabupaten agar solusi bisa segera ditemukan.
“Pikiran saya nanti, saya coba kordinasikan dengan pemerintah supaya dalam waktu lebih singkat kita pertemuan, seperti itu barangkali,” tambahnya.
Sementara itu warga Desa Wee Kura berharap agar pihak pemerintah segera ambil tindakan atas aksi penyerobotan lahan dari sejumlah oknum warga yang di duga berasal dari desa tetangga, Kecamatan Wewewa Selatan
Mereka bahkan menyampaikan tanah yang selama bertahun-tahun digarap tiba-tiba dirusak dan ditanami oleh pihak lain.
Aksi penyerobotan tersebut membuat pemilik lahan kehilangan sumber penghidupan, karena tidak lagi bisa mengolah kebun yang selama ini menjadi penopang hidup keluarga mereka.
Warga Desa Wee Kura mengharapkan ada tindakan cepat dari pemerintah, sehingga mereka kembali menggarap lahannya dengan aman.***
Ikuti Berita Terbaru Kami di Detik Sumba dengan KLIK DI SINI. |