Modernisasi perlahan menyeret masyarakat menjauh dari akar budayanya sendiri, bahkan dari nilai-nilai agama yang selama ini menjadi penuntun hidup.
Ajaran agama yang mengajarkan kesopanan, tanggung jawab, dan menjaga diri kini seringkali dianggap kuno oleh sebagian generasi muda.
Padahal, nilai-nilai budaya dan agama sejatinya berjalan seiring dalam membentuk karakter dan kepribadian yang luhur. Perubahan memang tak bisa dihindari, namun bukan berarti kita harus kehilangan jati diri.
Di tengah arus modernisasi yang deras, menjaga nilai-nilai budaya dan ajaran agama adalah bentuk tanggung jawab generasi masa kini terhadap warisan leluhur.
Sebab budaya bukan sekadar masa lalu, melainkan pijakan untuk menata masa depan yang berakar pada identitas sendiri.
Mari untuk merawat budaya sebagaimana lahir di tengah kehidupan yang berbudaya dan berakhlak mulia.***