DETIK SUMBA – Kegiatan Intercultural Student Camp (ISC) APTIK 2025 resmi digelar di Villa Elshaddai, Bandung, pada tanggal 6-9 Oktober 2025.
Acara tahunan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK) ini mengusung tema “Menjadi Pemimpin Dalam Kebhinekaan”, dengan tujuan menumbuhkan semangat kepemimpinan yang berakar pada nilai-nilai keberagaman, solidaritas, dan persaudaraan lintas budaya di kalangan mahasiswa Katolik.
Kegiatan ISC APTIK dibuka secara resmi dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Vikaris Jenderal Keuskupan Bandung, RD. Fransiskus Xaverius Wahyu Tri Wibowo.
Dalam homilinya, Romo Wahyu menekankan pentingnya menghargai perbedaan dan meneguhkan semangat persatuan di tengah masyarakat majemuk.
“Kita dipanggil bukan hanya untuk hidup berdampingan, tetapi untuk saling memperkaya dalam perbedaan. Kepemimpinan sejati lahir dari kemampuan untuk merangkul yang lain,” tutur Romo Wahyu di hadapan para peserta yang berasal dari berbagai perguruan tinggi Katolik di Indonesia.
Sebanyak 26 perguruan tinggi Katolik anggota APTIK mengirimkan perwakilannya, yang terdiri atas mahasiswa pengurus organisasi kemahasiswaan dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).
Selama empat hari, para peserta mengikuti berbagai kegiatan seperti forum dialog lintas budaya, workshop komunitas, dan kunjungan lapangan yang menumbuhkan pemahaman akan realitas sosial dan budaya di tengah keberagaman bangsa.
Setiap kegiatan diolah dalam suasana reflektif dan kolaboratif untuk menumbuhkan kepemimpinan yang berdaya guna bagi masyarakat.
Sebagai bagian dari hasil kegiatan, peserta ISC menghasilkan tulisan analisis sosial dan karya reflektif yang akan dikompilasi menjadi buku digital.
Pasca kegiatan, peserta diharapkan menindaklanjuti pengalaman mereka dengan mengadakan diskusi atau aksi sosial di kampus masing-masing, yang kemudian akan dilaporkan kembali kepada panitia nasional ISC.
Dokumentasi dan publikasi kegiatan ISC 2025 akan disebarluaskan melalui website, media sosial, dan kanal resmi APTIK, sebagai rujukan pembelajaran dan inspirasi bagi gerakan mahasiswa lintas budaya di masa mendatang.
Dalam kegiatan tahun ini, Universitas Katolik Weetebula turut ambil bagian dengan mengutus empat mahasiswa yang didampingi oleh Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Rm. Kanisius Kami, M.Pd.
Kehadiran delegasi Unika Weetebula menjadi wujud nyata komitmen perguruan tinggi Katolik dari wilayah timur Indonesia untuk terus berpartisipasi aktif dalam membangun semangat kebhinekaan dan kepemimpinan yang humanis dalam jejaring APTIK.***
Ikuti Berita Terbaru Kami di Detik Sumba dengan KLIK DI SINI. |