Regional

Ketua Komisi II DPRD SBD Ungkap Fakta Mengejutkan Dalam Pelaksanaan Program PPKT, 80 Persen Pasir Berlumpur

×

Ketua Komisi II DPRD SBD Ungkap Fakta Mengejutkan Dalam Pelaksanaan Program PPKT, 80 Persen Pasir Berlumpur

Sebarkan artikel ini
Ketua, Komisi II, DPRD SBD, Ungkap Fakta, Pelaksanaan Program PPKT, 80 Persen Pasir Berlumpur
Ketua Komisi II, Heribertus Pemudadi, S.Sos, Saat Ditemui Wartawan. (Detik Sumba/Hans Wea)

DETIK SUMBA – Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) akhirnya buka suara usai menemukan fakta mencengangkan dalam pelaksanaan Program Pengentasan Pemukiman Kumuh Terpadu (PPKT) di RT 07, Kelurahan Waitabula, Kecamatan Kota Tambolaka.

Ketua Komisi II DPRD SBD, Heribertus Pemu Dadi, S.Sos mengaku pihaknya langsung turun lapangan setelah menerima informasi dari pemberitaan media. Hasil peninjauan membuktikan kebenaran laporan warga terkait keretakan bangunan bantuan.

“Betul apa yang dijumpai sesuai dengan berita awal dari media, bahwa kondisi bangunan sesuai dengan cor yang sudah retak, slop bawah dan juga slop tiang retak bahkan ada yang sudah plester temboknya retak hanya dalam waktu beberapa hari setelah pekerjaan,” jelasnya kepada wartawan saat ditemui diruangan DPRD SBD, Selasa (02/09/2025).

Baca Juga:  PGPAUD Unika Weetebula Gelar Sosialisasi MBKM dan Sharing Knowledge Mahasiswa Pertukaran Pelajar

Tak berhenti di situ, tim DPRD juga menguji langsung pasir yang dipasok pihak penyedia. Hasilnya, material yang seharusnya menjadi penopang utama bangunan justru dipenuhi lumpur.

“Kita dalami kemarin apa penyebabnya dan kami langsung tes pasir yang diturunkan oleh suplayer lalu kami isi di ember lalu kami campur dengan air, ternyata delapan puluh persen lumpur,” ungkap Heribertus.

Baca Juga:  Asisten Pemerintahan dan Kesra Buka Resmi Olimpiade Sains & Cerdas Cermat SD Sumba Tengah

Menurutnya, hal inilah yang menjadi salah satu penyebab utama rapuhnya bangunan rumah warga.

Di sisi lain, Heribertus menyebut penerima bantuan sebenarnya bersyukur atas perhatian pemerintah pusat, provinsi, dan daerah. Namun, kondisi bangunan yang cepat retak membuat warga ragu melanjutkan pekerjaan.

“Kondisi bangunan tersebut membuat penerima rumah ragu untuk melanjutkan pelaksanaan pekerjaan rumah kumuh tersebut,” tegasnya.

Berdasarkan kondisi itu, warga akhirnya sepakat menghentikan sementara pekerjaan. Keputusan ini diambil tanpa paksaan, bahkan sesuai arahan Dinas Perkim Kabupaten SBD yang sebelumnya juga turun ke lokasi.

Baca Juga:  Wakil Bupati Sumba Tengah Kunjungi Taman Baca Galilea, Dukung Literasi Anak Desa

“Mereka sepakat sendiri, tanpa arahan kita, apalagi pihak dinas sudah turun dan arahkan untuk hentikan dulu pekerjaannya, supaya ada koordinasi dengan supplier,” tambahnya.

Sebelumnya, warga penerima bantuan telah lebih dulu mengeluhkan kualitas material yang digunakan. Agustinus, salah satu warga, bahkan harus menyaring pasir setiap hari karena tercampur lumpur.

“Pasirnya memang banyak lumpur. Saya paksa saring tiap hari, tapi tetap saja karena kadar lumpurnya tinggi. Akibatnya tiang teras dan dinding rumah saya retak,” ungkapnya beberapa pekan lalu.***

Ikuti Berita Terbaru Kami di Detik Sumba dengan KLIK DI SINI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Polsek Loli, Hidupkan Semangat, Literasi SDN Kabarara
Regional

Dalam kunjungan ini, AIPTU Burhan datang dengan Motor Pustaka andalannya. Ia mengajak para siswa membaca bersama, membagikan buku cerita, sekaligus memberi kesempatan kepada anak-anak yang berani menceritakan kembali isi bacaan untuk mendapatkan hadiah menarik.