DETIK SUMBA – Dewan Pengurus Komisariat (DPK) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) se-Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang resmi menggelar Pekan Penerimaan Anggota Baru (PPAB), Minggu (14/10/2025).
Kegiatan tersebut bertajuk tema “Membentuk Karakter Calon Anggota Baru yang Militan dan Progresif serta Mengaktualisasikan Marhaenisme sebagai Power Gerakan” ini menjadi momentum penting bagi GMNI Malang dalam mencetak generasi baru kader Marhaenis.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Ketua DPC GMNI Malang, Stanis Laus A.U. Sogara yang dalam sambutannya memberikan penguatan sekaligus membakar semangat juang para calon anggota baru.
Hadir pula sejumlah tamu undangan dari tiap komisariat se-Cabang Malang yang menambah semarak acara tersebut.
Ketua pelaksana, Bung Alfrido Sarto, dalam laporannya menegaskan bahwa PPAB kali ini telah dipersiapkan jauh hari dengan melibatkan panitia dari berbagai kader dan anggota.
“Peserta yang mengikuti PPAB hari ini berjumlah 62 orang. Semoga para calon anggota benar-benar bertahan dan siap mengemban tugas sebagai kaum Marhaenis yang terus berjuang untuk kaum marhaen,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Komisariat Fisip GMNI Cabang Malang, Vinsensius menegaskan pentingnya kaderisasi dalam menjaga keberlanjutan perjuangan organisasi.
“Kaderisasi adalah hal yang semestinya dijalankan untuk memperpanjang barisan perjuangan. Dengan adanya kegiatan PPAB ini, diharapkan dapat mempertajam pisau analisis calon anggota baru agar mampu mengkritisi isu nasional maupun isu-isu lokal,” tegasnya.
Senada dengan itu, Ketua Komisariat Pertanian, Aristo Joja, menekankan bahwa para calon anggota baru adalah regenerasi penerus perjuangan.
“Calon anggota baru adalah regenerasi penerus perjuangan dan harus selalu siap mengambil tindakan ketika kebijakan pemerintah kontroversi dengan masyarakat kecil,” ucapnya.
Dari sisi pendidikan, Sekretaris Komisariat FIP menyampaikan pentingnya kebersamaan dan kesetaraan dalam tubuh organisasi GMNI.
“Di dalam organisasi GMNI kita semua sama, tidak ada yang membeda-bedakan. Itulah sebabnya ada perkataan Bung dan Sarinah. Mari kita bersama-sama belajar di organisasi ini. Mengutip perkataan dari Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hadjar Dewantara: ‘Jadikanlah semua orang adalah gurumu, dan jadikan semua tempat adalah sekolahmu’,” tutupnya.***
Ikuti Berita Terbaru Kami di Detik Sumba dengan KLIK DI SINI. |