DETIK SUMBA – Harapan warga Desa Ruan, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur untuk melihat wajah pembangunan yang layak kini berubah menjadi amarah dan kekecewaan mendalam. Lapangan SD Negeri Moso Kukun yang selama ini menjadi ruang bermain dan kegiatan olahraga anak-anak kini porak-poranda. Tanahnya bergelombang, penuh batu, digenangi air, dan membahayakan keselamatan siswa.
“Harapan kami hancur.Yang katanya pembangunan malah bikin rusak. Tanah dikeruk seenaknya, tanpa pikir keselamatan anak-anak. Apakah ini pembangunan atau perusakan sekolah?” keluh seorang tokoh masyarakat Desa Ruan dengan nada getir.
Proyek Misterius Tanpa Jejak Resmi
Warga dibuat bingung. Tidak ada papan proyek, tidak ada surat pemberitahuan, bahkan pihak sekolah pun tidak tahu menahu siapa yang mengerjakan dan dari mana dana berasal.
Kepala Sekolah SDN Moso Kukun Aloysius Dima, mengaku pihaknya terkejut saat alat berat tiba-tiba masuk ke halaman sekolah.
“Kami tidak pernah diajak bicara. Tidak ada sosialisasi, tidak ada surat resmi. Tahu-tahu lapangan sudah dikeruk. Sekarang rusak total, anak-anak tidak bisa lagi olahraga dengan aman,” ujar Aloysius, Jumat (17/10).
Ancaman Longsor Mengintai Rumah Warga dan Guru
Dampak terparah justru terjadi di sisi timur lapangan. Tanah galian dibiarkan terbuka tanpa tembok penahan. Di bawahnya, berdiri rumah seorang guru dan beberapa rumah warga.
“Kalau hujan deras, bisa longsor. Siapa nanti yang mau tanggung jawab kalau ada korban?” ujar seorang warga dengan nada geram, menatap tebing yang mulai retak di ujung lapangan sekolah.
Warga Curiga: Ada Kepentingan Politik di Balik Proyek
Tak adanya dokumen resmi membuat warga curiga bahwa proyek ini bukan murni untuk kepentingan pendidikan. Dugaan kuat, proyek ini disusupkan sebagai “titipan politik” jelang momentum pesta demokrasi.
“Proyek ini aneh. Tak jelas siapa kontraktornya, tapi waktunya kok pas dengan manuver politik. Jangan-jangan ini proyek pencitraan pribadi yang disamarkan sebagai pembangunan sekolah,” ungkap seorang warga Dusun Podol.
Warga Desak Pemerintah dan Aparat Bertindak
Gelombang kemarahan kini meluas. Warga mendesak Pemkab Manggarai Timur, Dinas Pendidikan, dan Aparat Penegak Hukum (APH) segera turun tangan menelusuri proyek misterius ini. Mereka menuntut transparansi, audit anggaran, dan pemulihan kondisi lapangan sekolah yang kini hancur.
“Kami tidak butuh proyek abal-abal yang hanya mencederai akal sehat. Kami butuh pembangunan yang benar-benar menyentuh kebutuhan rakyat. Kalau begini caranya, ini bukan pembangunan ini penghancuran fasilitas pendidikan!” tegas Yohanes, warga setempat.
Pertanyaan Tajam untuk Pemerintah
Sampai kapan praktik pembangunan tanpa dasar hukum seperti ini dibiarkan?
Apakah keselamatan siswa pantas dikorbankan demi proyek tak jelas asal-usulnya?
Dan jika benar ada muatan politik di baliknya, di mana moral para pemimpin yang mengaku bekerja untuk rakyat tapi malah merusak ruang belajar anak-anak bangsa?***
| Ikuti Berita Terbaru Kami di Detik Sumba dengan KLIK DI SINI. |












