WhatsApp     Ikuti Detik Sumba di Saluran WhatsApp Channel   
  Follow

Mahasiswa Ilmu Pertanian dan Peternakan Unika Weetebula Didampingi Dosen Buat Pupuk Bokasi

Pratikum pembuatan pupuk bokasi oleh mahasiswa Ilmu Pertanian dan Peternakan dengan didampingi oleh dosen Pertanian dan Peternakan Unika Weetebula (Dok. Detik Sumba)

DETIK SUMBA – Mahasiswa Program Studi Ilmu Pertanian dan Peternakan, Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Universitas Katolik (Unika) Weetebula kembali menunjukkan kekompakan dan semangat belajar praktik di lapangan.

Pada Kamis, 12 Juni 2025, kedua program studi tersebut melaksanakan praktikum pembuatan pupuk bokasi di lahan pertanian yang berada di dekat gedung pusat Unika Weetebula.

Kegiatan ini didampingi langsung oleh para dosen, yakni Maria Gorety Landu Wohangara, S.St., M.Si., Oni Ringgu Lero, S.Pd., M.P., Rusnianti Rambu Lika, S.Si., M.Ling., dan Natasya Rambu Nendi Lawu Neri, S.Pt., M.Pt.

Baca Juga:  Mahasiswa Ilmu Pertanian Unika Weetebula Lakukan Pengamatan Pangan Lokal di Lahan

Mereka memberikan pengarahan teknis serta pendampingan kepada mahasiswa selama proses pembuatan pupuk berlangsung.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa pada proses pembuatan pupuk bokasi secara langsung, sebagai salah satu solusi pemanfaatan limbah organik yang ramah lingkungan dan ekonomis.

Pembelajaran kontekstual, mahasiswa tidak hanya memahami teori, tapi juga melihat langsung bagaimana mengolah bahan-bahan organik menjadi pupuk yang bermanfaat untuk tanah.

Baca Juga:  Konfercab Perdana GMNI Sumba Barat, Ketua Terpilih: Kami Akan Bekerja Keras Untuk Mewujudkan Program-program

Pupuk bokasi sendiri merupakan jenis pupuk organik hasil fermentasi dari bahan-bahan seperti kotoran ternak, jerami, sekam, dan dedak, yang diproses.

Proses ini menjadi salah satu metode alternatif yang mudah diterapkan di tingkat petani dan skala rumah tangga.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Sains dan Teknologi (FST), Dominggus Tamo Ama, kepada Detik Sumba menyatakan rasa bangganya bisa terlibat langsung dalam praktikum tersebut.

Ia menilai kegiatan ini memberikan pengalaman berharga karena mahasiswa dapat melihat sendiri bagaimana bahan mentah diolah hingga menjadi media tanam yang subur dan siap digunakan.

Baca Juga:  Dugaan Korupsi Dana BOS Yatutim, Kejaksaan: Hingga Kini Tidak Ada Pemeriksaan Anggota DPRD

“Kami jadi tahu bahan-bahan apa saja yang bisa digunakan, bagaimana mencampurnya, dan apa yang harus diperhatikan selama proses fermentasi,” kata Dominggus Tamo Ama mahasiswa Ilmu Pertanian.

Kegiatan ini bisa menjadi pengalaman praktis mendorong mahasiswa untuk menerapkan ilmunya secara nyata di lapangan, terutama ketika kembali ke komunitas atau desa asal mereka.***

 

 

 

 

Ikuti Berita Terbaru Kami di Detik Sumba dengan KLIK DI SINI.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan