DETIK SUMBA – Kesadaran masyarakat terhadap Hak Asasi Manusia (HAM) menjadi fokus utama dalam kegiatan bertajuk “Masyarakat Sadar HAM Melalui Implementasi P5HAM: Penghormatan, Perlindungan, Pemenuhan, Penegakan, dan Pemajuan Hak Asasi Manusia” yang digelar di Hotel Mario, Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, Rabu (09/10/2025).
Kegiatan yang diinisiasi untuk memperkuat pemahaman dan praktik HAM di tingkat lokal ini dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Dr. Andreas Hugo Pareira, perwakilan Kementerian Hukum dan HAM RI Kanwil NTT, Ketua DPRD Manggarai Timur, Salesius Medi, Anggota DPRD Manggarai Timur, Paulus Yorit Poni, para awak media dan berbagai elemen masyarakat.
Sesi pemaparan materi diisi oleh tiga narasumber utama: Romo Simon, Selphyanus Tovin dan Dr. Andreas Hugo Pareira yang sekaligus menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam mewujudkan nilai-nilai HAM di kehidupan sehari-hari.
Andreas Hugo Pareira: “Kalau Tidak Viral, Tidak Ada Perhatian”
Dalam paparannya, Dr. Andreas Hugo Pareira menyoroti pentingnya kesadaran publik terhadap pelanggaran HAM yang kerap terjadi di sekitar. Ia menegaskan bahwa HAM bukan sekadar isu besar di tingkat nasional, tetapi juga menyangkut persoalan sehari-hari seperti kekerasan, diskriminasi, dan ketidakadilan sosial.
“Satu hal yang penting dalam kegiatan ini adalah masyarakat perlu sadar akan hak-hak dan martabat mereka, sekaligus menghormati dan melindungi hak orang lain. Kekerasan yang sering terjadi di depan mata kita itu juga termasuk pelanggaran HAM,” tegas Andreas.
Lebih lanjut, ia menyoroti fenomena perhatian publik yang sering kali muncul hanya ketika suatu kasus menjadi viral di media sosial.
“Sering kali saya katakan, No Viral, No Justice. Artinya, kalau tidak viral, tidak ada perhatian. Ini menjadi cermin bahwa kita harus lebih aktif dan peduli sejak awal, bukan menunggu viral baru bereaksi,”(09/10/2025) ujar Andreas saat diwawancarai DetikSumba.com
P5HAM Sebagai Strategi Pemberdayaan Masyarakat
Melalui implementasi P5HAM: Penghormatan, Perlindungan, Pemenuhan, Penegakan, dan Pemajuan Hak Asasi Manusia. Kegiatan ini diharapkan mampu membangun kesadaran kolektif di tengah masyarakat, agar HAM tidak sekadar slogan, tetapi menjadi praktik nyata dalam setiap aspek kehidupan sosial.
Romo Simon dan Elpi Tote dalam materinya juga menekankan pentingnya pendidikan dan pendampingan berkelanjutan untuk menumbuhkan budaya saling menghormati, terutama di lingkungan keluarga dan komunitas akar rumput.
Menuju Masyarakat yang Humanis dan Berkeadilan
Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi masyarakat Manggarai Timur untuk memperkuat komitmen bersama dalam membangun kehidupan sosial yang lebih adil, manusiawi, dan berkeadaban. Kesadaran HAM diharapkan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga setiap individu dan komunitas.
Dengan dukungan semua pihak, implementasi P5HAM diyakini dapat memperkuat fondasi demokrasi dan memperluas ruang keadilan sosial di Nusa Tenggara Timur.**
Ikuti Berita Terbaru Kami di Detik Sumba dengan KLIK DI SINI. |