Jagung-jagung tersebut sebagian besar digunakan untuk konsumsi rumah tangga, pakan ternak, serta dijual ke pasar lokal guna menambah penghasilan keluarga.
“Kami berharap tahun depan hasil panennya bisa lebih dari tahun ini. Target kami bisa mencapai 6 sampai 7 ton, tentu dengan kerja sama kelompok tani dan dukungan dari pemerintah,” lanjut Hendrik, penuh harapan.
Harapan ini pun selaras dengan program pemerintah daerah yang tengah mendorong pertanian sebagai pilar ekonomi lokal. Dengan hasil yang menggembirakan seperti ini, Wendewa Barat bisa menjadi contoh nyata bagi desa-desa lain dalam mengoptimalkan potensi pertanian mereka.
Panen ini tidak hanya sekadar hasil dari kerja keras satu keluarga, tapi menjadi simbol ketekunan para petani Wendewa Barat. Di tengah tantangan cuaca ekstrem dan keterbatasan alat, semangat gotong-royong antarpetani masih menjadi fondasi utama dari keberhasilan hasil tani tahun ini di desa tersebut.
Pemerintah daerah diharapkan dapat memberikan pendampingan, pelatihan, dan akses alat pertanian modern agar hasil panen bisa terus meningkat dan menjadi kekuatan ekonomi yang kokoh di masa mendatang.
Keberhasilan Hendrik dan keluarganya membuktikan bahwa dengan tekad, perawatan yang baik, dan sedikit dukungan, petani lokal bisa berdiri di garis depan dalam membangun ketahanan pangan daerah.***