Regional

Peserta PNLH ke-14 WALHI Tiba di Sumba Timur Usai Menempuh Perjalanan Panjang Dari Bandara Udara Lede Kalumbang, Disambut Meriah dengan Gong dan Kayaka

×

Peserta PNLH ke-14 WALHI Tiba di Sumba Timur Usai Menempuh Perjalanan Panjang Dari Bandara Udara Lede Kalumbang, Disambut Meriah dengan Gong dan Kayaka

Sebarkan artikel ini
Peserta PNLH ke-14, WALHI, Sumba Timur, Menempuh, Perjalanan Panjang, Bandara Udara Lede Kalumbang, Gong dan Kayaka
22 Peserta Tiba Dilokasi Kegiatan Utama PNLH WALHI NTT. (Detik Sumba/Tim DS)

DETIK SUMBA – Gelaran akbar Pekan Nasional Lingkungan Hidup (PNLH) ke-14 yang diselenggarakan oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) NTT akan bergulir di Pulau Sumba mulai dari tanggal 18-20 September 2025.

Para peserta tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan ada yang telah tiba di lokasi utama kegiatan di Kabupaten Sumba Timur pada Senin (15/9/2025).

Kedatangan peserta ke Sumba ditempuh melalui sejumlah rute, salah satunya melalui Bandara Lede Kalumbang, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD).

Baca Juga:  HUT TNI ke-79: Dandim 1629/SBD Tekankan Kepentingan Rakyat, Ingatkan Prajurit untuk Menjaga Citra TNI

Dari pantauan detiksumba.com, sebanyak 22 peserta pertama mendarat di bandara Udara Lede Kalumbang SBD sebelum melanjutkan perjalanan darat menuju lokasi utama kegiatan di Sumba Timur.

Sesampainya di Sumba Timur, para peserta disambut hangat oleh panitia dengan iringan gong tradisional dan tarian kayaka/payawau, sebuah tradisi penyambutan khas Sumba Timur yang sarat makna penghormatan terhadap tamu.

“Izin lapor, peserta dari SBD telah tiba dengan selamat di Sumba Timur,” tulis Yudi, salah satu panitia pengantar peserta, saat dikonfirmasi media.

Baca Juga:  Babinsa Koramil Loli Latih PBB Siswa SMK di Kalembu Kuni: Bentuk Disiplin dan Nasionalisme Sejak Dini

PNLH ke-14 ini menjadi momentum penting bagi WALHI dalam menghimpun gerakan nasional lingkungan hidup.

Ribuan aktivis, akademisi, dan pemerhati lingkungan dari seluruh Indonesia dijadwalkan hadir di Sumba untuk membahas isu-isu krisis ekologis, pembangunan berkelanjutan, hingga penguatan gerakan masyarakat adat dalam menjaga ruang hidupnya.***

Ikuti Berita Terbaru Kami di Detik Sumba dengan KLIK DI SINI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *