Di tengah persaingan politik yang kerap dipenuhi konflik dan intrik, Lucius Modo menegaskan pentingnya pemimpin yang lebih mengutamakan balas jasa sebagai bentuk penghargaan terhadap kerja keras dan kontribusi masyarakat.
Tindakannya menjadi contoh teladan bagi masyarakat Manggarai Timur bahwa pemimpin yang sejati tidak hanya memperjuangkan kepentingan pribadi atau kelompok semata, tetapi juga memprioritaskan kedamaian dan kemajuan daerah.
Pernyataan ini mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan, terutama tokoh masyarakat, yang melihat pentingnya hubungan harmonis dalam membangun daerah.
Menurut mereka, pemimpin yang tidak terjebak dalam balas dendam terhadap lawan politik justru mampu menggerakkan masyarakat untuk bergerak maju bersama, terlepas dari perbedaan pandangan dan latar belakang politik.
Dengan sikap yang menentang kebijakan balas dendam, Lucius Modo berjanji untuk memperjuangkan kemajuan Manggarai Timur dengan cara yang lebih adil dan damai.
Kini, sorotan publik semakin tajam, menanti apakah paket “Harum” akan benar-benar membawa perubahan yang lebih baik bagi daerah ini.***