News

Proyek Drainase Dipindahkan Sepihak, Warga Padang Murka: Dalang Diduga DPRD Demokrat Petrus Salestinus San

×

Proyek Drainase Dipindahkan Sepihak, Warga Padang Murka: Dalang Diduga DPRD Demokrat Petrus Salestinus San

Sebarkan artikel ini
Proyek Drainase Dipindahkan Sepihak, Warga Padang Murka: Dalang Diduga DPRD Demokrat Petrus Salestinus San (Detiksumba/Ril Minggu)

DETIK SUMBA – Masyarakat Kelurahan Tanah Rata, khususnya warga Padang, meledak emosinya setelah proyek pembangunan drainase yang sudah turun material di lokasi tiba-tiba dipindahkan ke titik lain. Warga menuding dalang di balik pemindahan sepihak itu adalah anggota DPRD Manggarai Timur dari Partai Demokrat, Petrus Salestinus San, A.Md, yang akrab disapa Lesti.

Kemarahan warga bukan tanpa alasan. Mereka merasa dipermainkan oleh para wakil rakyat dan pihak kontraktor, sebab proyek yang semula dirancang di titik vital pemukiman mereka justru dialihkan tanpa koordinasi sama sekali.

Warga: Kami Bukan Menolak, Tapi Kami Menyampaikan Keluhan !

Fidelis Sarong, salah satu warga yang paling vokal, menegaskan bahwa masyarakat tidak pernah menolak pembangunan. Namun, mereka menolak desain proyek yang hanya membuat satu titik pembuangan air.

“Kalau hanya satu pembuangan, maka rumah kami yang jadi korban banjir. Dulu saja, 1.000 biji kelapa milik Om Mikel Sole hanyut terbawa air. Apalagi sekarang kalau gotnya hanya satu. Kami sarankan buat dua pembuangan, supaya air terbagi,” ujar Fidelis dengan nada keras (28/09/2025).

Baca Juga:  Anggota DPRD Manggarai Timur, Elvis Jehama, Desak Pemerintah Daerah Perhatikan Kondisi Jalan di Setiap Pelosok Wilayah!

Namun, setelah mereka menyampaikan keluhan, yang terjadi justru lebih parah. “Beberapa hari kemudian material diangkat dari lokasi kami, dipindahkan begitu saja ke tempat lain. Tidak ada koordinasi sama sekali dengan warga!” tegasnya.

PUPR Disemprot: Gambar di Atas Meja, Bukan Cek Lapangan

Warga juga melontarkan kritik keras kepada pihak PUPR. Menurut mereka, perencanaan proyek hanya dilakukan di atas meja tanpa survei lapangan.

“Kamu yang gambar ini di atas meja, bukan turun langsung di lokasi. Kalau survei dulu pasti tahu kondisi medan, bukan asal bikin gambar,” kata Fidelis.

Tokoh Masyarakat: Keputusan Sepihak, Rakyat Jadi Korban

Hal senada disampaikan Simon Alo, tokoh orang tua di Padang. Ia menegaskan bahwa masyarakat hanya memberikan masukan agar proyek 125 meter itu dipotong menjadi 100 meter, dan 25 meternya dialihkan untuk membangun deker kedua.

Baca Juga:  Anggota DPRD Terpilih Bernardus Bulu Ungkap Syukur dan Janji Perjuangkan Aspirasi Masyarakat Sumba Barat Daya

“Itu bukan penolakan. Kami hanya minta solusi supaya tidak ada rumah warga yang terendam banjir. Tapi anehnya, proyek malah dipindahkan tanpa sepengetahuan kami. Apa gunanya dewan kalau begini?,” ujar Simon dengan nada kecewa.

RT Setempat: Dewan Harusnya Turun, Bukan Ambil Keputusan Sendiri

RT setempat, Yeremias Siba, ikut menegaskan bahwa warga tidak pernah menolak. Mereka hanya menginginkan drainase yang efektif dan tidak merugikan masyarakat.

“Pak Lesti bilang tidak bisa karena anggaran. Tapi seharusnya dia datang ke sini, diskusi dengan masyarakat dan tokoh-tokoh lokal. Bukan ambil keputusan sepihak memindahkan proyek, padahal material sudah ada di lokasi awal,” ungkap Yeremias.

Diduga Dalang DPRD Demokrat, Bungkam Saat Dikonfirmasi

Warga menyebut nama anggota DPRD dari Partai Demokrat, Petrus Salestinus San, A.Md, sebagai pihak yang mendorong pemindahan proyek tersebut. Keputusan ini dinilai melukai hati masyarakat Padang yang selama ini berharap pembangunan drainase bisa melindungi mereka dari bencana banjir.

Baca Juga:  Rendahkan Wartawan! Wakil Ketua DPRD SBD Akhirnya Sampaikan Permintaan Maaf Terbuka

Ironisnya, saat wartawan Detiksumba.com berusaha menghubungi Petrus melalui telepon dan WhatsApp, tidak ada jawaban. Pesan singkat juga tidak dibalas hingga berita ini diturunkan.

Rakyat Bertanya: Wakil Rakyat atau Pengkhianat Rakyat?

Kasus ini memantik pertanyaan tajam dari masyarakat: apakah wakil rakyat bekerja untuk kepentingan warga, atau justru menutup telinga dan mengkhianati suara rakyat?

“Kalau dewan hanya terima informasi sepihak lalu ambil keputusan tanpa diskusi dengan masyarakat, untuk apa ada DPRD? Lebih baik dia mundur saja,” tegas salah satu warga dengan penuh emosi.

Berita ini menyoroti kekecewaan warga Padang atas proyek drainase yang dipindahkan sepihak. Dugaan keterlibatan anggota DPRD Demokrat, Petrus Salestinus San, membuat kasus ini semakin panas dan berpotensi menjadi isu politik yang mengguncang Manggarai Timur.***

Ikuti Berita Terbaru Kami di Detik Sumba dengan KLIK DI SINI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *