DETIK SUMBA – Keamanan di Puskesmas Kisol kembali jadi sorotan keras publik. Tiga orang tak dikenal dilaporkan bebas keluar masuk ruangan fasilitas kesehatan milik pemerintah itu, bahkan duduk santai di ruang istirahat bidan hanya untuk menikmati sambungan Wi-Fi. Ironisnya, tak ada satu pun petugas keamanan atau satpam yang berjaga saat kejadian berlangsung.
Peristiwa ini terjadi pada 05 Oktober 2025 malam, ketika seorang petugas puskesmas mengantar pasien dari Kampung Waepoang.
“Sampai di puskesmas tidak ada petugas piket. Setelah kami masuk, tiba-tiba perawat mendapati tiga orang tidak dikenal duduk di ruang istirahat. Mereka pegang HP sambil pakai wifi puskesmas,” ungkap BS, warga Tanah Rata yang turut hadir saat kejadian.
BS menuturkan, petugas sempat menegur ketiga orang tersebut, namun bukannya pergi, mereka malah mengancam.
“Mereka sempat mengancam petugas. Setelah itu, pihak puskesmas lapor polisi. Tidak lama polisi datang ke lokasi untuk selesaikan persoalan itu,” jelasnya.
Kasus ini kemudian dimediasi di tempat. Namun publik menilai insiden itu bukan persoalan sepele, mengingat akses ruang internal puskesmas seharusnya steril dari orang luar.
Kepala Puskesmas Bantah, Publik Marah
Sehari setelah kejadian, wartawan Detiksumba.com mengonfirmasi informasi ini kepada Kepala Puskesmas Kisol, Heribertus Paul, lewat pesan WhatsApp pada 6 Oktober 2025. Namun jawaban yang diterima justru mengejutkan.
“Malm ase (Adik), tidak ada polisi yg ke puskesmas kisol tadi ite, info dri siapa ite,” tulis Heribertus Paul.
Saat kembali dipertegas, ia tetap bersikeras membantah:
“Io ga. Tidak ada polisi yg puskesmaa tdi e,” balasnya singkat.
Pernyataan ini langsung menyulut kekecewaan warga.
“Saya sangat kecewa dengan pernyataan Kepala Puskesmas Kisol. Dia tutupi kejadian berbahaya seperti ini, padahal sampai ada ancaman terhadap petugas,” ujar seorang warga Tanah Rata yang enggan disebutkan namanya (13/10/2025) dengan nada kesal.
Ia menilai, sikap kepala puskesmas justru melanggengkan budaya pembiaran.
“Walaupun sudah selesai secara keluarga, tapi reaksinya sangat tidak bertanggung jawab. Seolah-olah hal seperti ini dianggap biasa.” Tuturnya
Keamanan Nol, Satpam Nihil
Sorotan publik makin tajam karena insiden ini membuktikan tidak adanya sistem keamanan di fasilitas vital kesehatan tersebut. Ruang istirahat bidan bisa ditembus, pasien datang tanpa petugas piket, dan kepala puskesmas malah menyangkal kejadian.
Pertanyaan Publik: Kepala Puskesmas Lindungi Siapa?
Hingga berita ini dipublikasikan, Heribertus Paul tidak memberikan klarifikasi resmi. Sikap bungkam dan bantahannya dinilai sebagai bentuk ketidakseriusan dalam melindungi tenaga kesehatan maupun pasien yang sewaktu-waktu membutuhkan pelayanan darurat.
Publik kini mendesak pemerintah daerah dan dinas kesehatan kabupaten Manggarai Timur untuk: Evaluasi Kepemimpinan Kepala Puskesmas Kisol, Wajibkan penyediaan satpam jaga malam maupun siang, Usut dugaan pembiaran dan penutupan informasi.
Jika pimpinan fasilitas kesehatan tidak mampu menjamin keamanan di ruang kerjanya sendiri, bagaimana keselamatan pasien dan tenaga kesehatan bisa dijamin?.***
Ikuti Berita Terbaru Kami di Detik Sumba dengan KLIK DI SINI. |