News

Warga Diusir dan Hampir Dipukul Kadis Dukcapil Matim, Citra Birokrasi Kian Busuk

×

Warga Diusir dan Hampir Dipukul Kadis Dukcapil Matim, Citra Birokrasi Kian Busuk

Sebarkan artikel ini
Warga Diusir dan Hampir Dipukul Kadis Dukcapil Matim, Citra Birokrasi Kian Busuk (Detiksumba/Ril Minggu)

DETIK SUMBA – Pelayanan administrasi di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Manggarai Timur kembali menuai sorotan. Kepala Dinas Dukcapil diduga bersikap arogan dengan mengusir bahkan hampir memukul warga yang datang untuk mengurus dokumen kependudukan. Peristiwa memalukan ini terjadi pada Selasa (30/9/2025) di kantor Dukcapil Manggarai Timur.

Korban, Marno Gon, warga asal Golo Tolang, Kecamatan Kota Komba Utara, mengaku dirinya diusir, dihina dengan kata-kata kasar, bahkan hampir dipukul oleh sang Kepala Dinas.

Kronologi: Pintu Terbuka, Warga Diusir Seolah Penjahat

Marno menuturkan, awalnya ia masuk ke ruang tunggu kantor Dukcapil yang pintunya dalam keadaan terbuka. Ia lalu duduk dan mengisi formulir kependudukan.

Baca Juga:  Ketua GAMT Minta BPK Audit Proyek Fisik di Kabupaten Manggarai Timur Secara Profesional, Hindari Suap

“Saya tidak tahu kalau ada larangan masuk. Karena pintu terbuka, saya pikir boleh duduk sambil isi data. Saking fokusnya, saya tidak mendengar saat Pak Kadis pertama kali menyuruh keluar,” kata Marno kepada Media, Selasa (30/9/2025).

Tak lama kemudian, Kepala Dukcapil kembali datang dengan nada tinggi, langsung mengusir Marno dari ruangan. Merasa diperlakukan tidak adil, Marno meminta penjelasan. Namun, bukannya penjelasan yang diterima, justru hinaan dan ancaman kekerasan.

“Dia bilang ke saya: Kau tuli kah? Kau tidak mengerti ka?’ sambil teriak-teriak dan mau pukul saya. Untung ada staf yang melerai,” ungkap Marno dengan kecewa.

Warga Kecewa: Jauh-Jauh Datang, Layanan Malah Tutup

Baca Juga:  Jalan Wae Bobo-Liang Bala-Bondei Diduga Tidak Sesuai Spesifikasi; DPRD Matim Desak BPK Segera Audit.

Marno menilai sikap kasar seorang pejabat publik tidak pantas, apalagi di hadapan masyarakat yang datang dari jauh.

“Kami datang jauh-jauh dari kampung untuk urus dokumen. Bukannya dilayani, malah diperlakukan seperti sampah. Seharusnya pemerintah memberi solusi, bukan marah-marah,” tegasnya.

Ia juga menyesalkan penutupan layanan pada hari itu dengan alasan perbaikan atap kantor. Menurutnya, pekerjaan teknis seharusnya tidak mengorbankan pelayanan utama.

“Kalau atap rusak, kerjakan di hari libur atau sediakan layanan alternatif. Ini malah tutup total di hari kerja. Kami rugi biaya dan tenaga, pulang hanya bawa kekecewaan,” katanya.

Citra Pelayanan Publik Hancur

Insiden ini menambah catatan buruk pelayanan Dukcapil Manggarai Timur. Alih-alih menghadirkan birokrasi ramah, cepat, dan profesional, justru perilaku arogan pejabat membuat warga merasa takut datang ke kantor pelayanan.

Baca Juga:  Skandal Keamanan Puskesmas Kisol: Kepala Puskesmas Diduga Tutup Mulut, Publik Geram!

Beberapa saksi mata mengaku kecewa dan mendesak Pemda segera turun tangan.
“Dukcapil itu kantor rakyat. Kalau masyarakat justru diusir dan diancam, ini masalah serius. Bupati harus segera bertindak,” ujar seorang warga yang enggan disebut namanya.

Diam Seribu Bahasa

Hingga berita ini diturunkan, Kepala Dukcapil Manggarai Timur belum memberikan klarifikasi terkait dugaan pengusiran, ancaman pemukulan, maupun alasan penutupan layanan publik.

Publik kini menunggu sikap tegas Bupati Manggarai Timur. Jika dibiarkan, kasus ini berpotensi menghancurkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan pemerintah.***

Ikuti Berita Terbaru Kami di Detik Sumba dengan KLIK DI SINI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *