DETIK SUMBA – Anggota DPRD Provinsi NTT daerah pemilihan IV (Kabupaten Manggarai, Manggarai Barat, dan Manggarai Timur) sekaligus Ketua DPC PKB Manggarai Timur, Yohanes Rumat, S.E, bereaksi keras menanggapi laporan warga soal proyek-proyek bermasalah di Kelurahan Tanah Rata, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur – NTT.
Dalam kegiatan reses di SDN Kisol, Yohanes Rumat langsung menegaskan komitmennya untuk menelusuri proyek-proyek misterius yang selama ini terkesan gelap, termasuk proyek sumur bor di Watu Rutu yang sudah mubazir sejak 2018 dan satu lagi sumur bor di wilayah Mbondei yang sedang dikerjakan tanpa kejelasan asal-usulnya.
“Tolong nanti cari tahu siapa CV atau PT yang kerja saat itu. Kalau sudah jelas informasinya, sampaikan ke tim kami dan juga ke media. Karena peran media sangat penting dalam mengawal hal-hal seperti ini,” tegas Yohanes Rumat di hadapan warga yang hadir, Jumat (17/10/2025).
Pernyataan Hans Rumat ini sontak memantik semangat warga. Salah satunya Marselina Bara, yang langsung bergerak cepat menindaklanjuti arahan tersebut.
“Saya sudah kirim nomor Kepala Dinas PUPR Provinsi dan juga foto kondisi sumur bor di Watu Ruku ke Bapak Hans Rumat agar ditindaklanjuti,”(26/10/2025) ungkap Marselina kepada wartawan Detiksumba.com
Namun, upaya mencari kejelasan justru seperti menabrak tembok birokrasi. Saat dikonfirmasi media ini pada Minggu (26/10/2025), Kepala Dinas PUPR Provinsi NTT justru melempar tanggung jawab ke Balai Wilayah Sungai (BWS).
“Kalau untuk proyek sumur bor itu ditangani oleh BWS. Silakan hubungi pihak BWS,” ujarnya singkat.
Sayangnya, hingga berita ini diturunkan, pihak BWS belum memberikan klarifikasi resmi. Upaya konfirmasi media Detiksumba.com melalui pesan dan panggilan telepon tidak mendapat respon sama sekali.
Proyek yang disebut-sebut menelan anggaran ratusan juta rupiah itu kini terbengkalai tanpa manfaat bagi warga. Air tak pernah mengalir, pompa tak berfungsi, dan lokasi proyek pun nyaris terlupakan.
Sikap tegas Yohanes Rumat membuka harapan baru bahwa anggaran publik tidak lagi jadi bancakan kelompok tertentu. Publik kini menanti: apakah DPRD NTT dan aparat terkait benar-benar berani menelusuri jejak proyek “hantu” yang selama ini dibiarkan tanpa pertanggungjawaban?***
| Ikuti Berita Terbaru Kami di Detik Sumba dengan KLIK DI SINI. |












