Advertisement

Akses Jalan Hampir Putus, Warga Sambi Tunjukkan Kekuatan Gotong Royong!

Akses Jalan Hampir Putus, Warga Sambi Tunjukkan Kekuatan Gotong Royong! (Detik Sumba/Ril Minggu)

Advertisement

DETIK SUMBA – Bencana tanah longsor di Kampung Sambi, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, menjadi ujian berat bagi warga setempat. Longsor yang terjadi pada Sabtu malam (7/12/2024), hampir memutus akses jalan utama yang dilalui warga.

Tak hanya itu, salah satu rumah warga nyaris roboh akibat pergeseran tanah yang disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari terakhir.

Advertisement

Meskipun tidak ada korban jiwa, dampak longsor ini sangat mengganggu aktivitas warga. Dengan akses jalan yang hampir putus, masyarakat setempat tak tinggal diam.

Baca Juga:  Warga Sambi Bongkar Deretan Masalah, Anggota DPRD Manggarai Timur Janji Perjuangkan Aspirasi!

Dalam semangat gotong royong, mereka bahu-membahu memperbaiki jalan dan membangun tembok penahan untuk mencegah bencana yang lebih besar.

Pengumpulan Dana Swadaya, Semangat Warga Sambi Tak Terbendung
Setiap Kepala Keluarga (KK) di Kampung Sambi menyisihkan Rp 100.000 untuk membeli bahan material.

Total dana yang terkumpul mencapai Rp 8.500.000 dari 85 KK. Dana ini digunakan untuk membeli 5 truk pasir, 5 truk batu, dan 30 sak semen.

Dengan peralatan seadanya, warga Sambi menunjukkan kekompakan dan kegigihan dalam menghadapi situasi darurat.

Baca Juga:  Anggota DPRD Terpilih Bernardus Bulu Ungkap Syukur dan Janji Perjuangkan Aspirasi Masyarakat Sumba Barat Daya

Ketua RT Sambi, Rudolfut Babu, mengapresiasi semangat gotong royong warganya.

“Terimakasih atas kerjasamanya dan respon cepat dengan kejadian seperti tanah longsor ini. Semangat gotong royong warga sangat luar biasa. Kami bersyukur meski peralatan terbatas, namun semuanya bekerja keras untuk mengatasi bencana ini. Kami berharap jalan ini segera bisa digunakan kembali, dan semoga bencana serupa tidak terulang,” ujarnya, Senin (11/12/2024).

Namun, pernyataan Ketua RT ini juga diiringi kritik tajam terhadap respons pemerintah setempat.

Advertisement

Advertisement