DETIK SUMBA – Sebelum menjabat sebagai Komandan Distrik Militer (Dandim) 1629/SBD, Letnan Kolonel Infanteri (Letkol Inf) Deny Ahdiani Amir sudah lebih dulu menorehkan prestasi luar biasa.
Ia bukan sekadar pemimpin biasa, tetapi prajurit garis depan yang berani menghadapi ancaman nyata: penyelundupan narkotika.
Keberaniannya terbukti saat ia menjabat sebagai Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Dansatgas Pamtas) Batalyon Infanteri (Yonif) 621/Manuntung. Dalam 13 bulan tugasnya di perbatasan Indonesia-Malaysia, ia berhasil menggagalkan penyelundupan sabu seberat 24,3 kilogram
Dengan kepemimpinan dan ketegasan yang luar biasa, Deny memimpin operasi yang menyita 20,8 kilogram sabu di Kecamatan Lumbis Pensiangan. Tak hanya itu, 3,5 kilogram lainnya berhasil diamankan dalam operasi rutin di berbagai titik perbatasan.
Ini bukan sekadar angka. Setiap gram sabu yang dicegah berarti ada nyawa yang terselamatkan. Aksinya menjadi tamparan keras bagi jaringan narkotika internasional yang mencoba meracuni generasi bangsa.
Bagi Deny, menjadi seorang prajurit bukan hanya soal menjalankan perintah, tetapi memastikan kehadiran negara benar-benar dirasakan oleh rakyat.