“Ini adalah kesempatan besar bagi petani untuk meningkatkan produksi dan pendapatannya melalui pasar yang sudah tersedia,” ungkap Bupati Paulus, mendorong petani untuk mengambil bagian dalam program ketahanan pangan daerah.
Kepala Desa Matawoga dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas dukungan Bupati dan mitra pembangunan. Ia berharap pemerintah bisa menambah combine harvester dan mempercepat pembangunan irigasi agar potensi lahan pertanian di desa bisa digarap maksimal.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian melaporkan bahwa dari 1.245 hektar lahan sawah di Kecamatan Katiku Tana, baru 49 hektar yang dipanen. Desa Matawoga sendiri menargetkan luas tanam 162 hektar, dan pada panen kali ini baru 1 hektar yang menghasilkan 4,12 ton.
Pemerintah juga menyiapkan 13 unit combine harvester dan menganggarkan Rp1 miliar untuk perbaikan 10 unit lainnya guna mendukung proses panen di masa mendatang.
Bupati juga menyinggung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan mengalirkan dana Rp6–7 miliar ke desa. Ia berharap petani mampu menyediakan bahan pangan berkualitas sebagai bagian dari rantai pasok MBG. Untuk memperkuat ekonomi desa, ia juga mendorong pembentukan Koperasi Merah Putih yang dikelola BUMDes.
Usai panen, Bupati menyempatkan diri meninjau Smart Green House di Desa Matawoga yang sedang mengembangkan tanaman melon sebanyak 420 anakan. Tanaman ini dikelola oleh Kelompok Tani Wali Ati dan diperkirakan panen dalam waktu 75 hari.
Bupati berharap agar pendampingan terus dilakukan agar program pertanian modern ini bisa berkembang dan menjadi contoh bagi desa lainnya.
Acara ini turut dihadiri oleh Anggota DPRD Kabupaten Sumba Tengah, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sumba Tengah, Kapolsek Katikutana, Camat Katiku Tana, Babinsa Desa, Kepala Desa Matawoga, perwakilan dari WVI dan PT BISI Internasional, serta penyuluh dan masyarakat petani.***
Kantor Lawadi SBD Terbengkalai, Kini Jadi Sarang Burung Walet