Pasien Menjerit Kesakitan, Rujukan Tak Kunjung Dikirim dari Puskesmas Rada Mata

DETIK SUMBA – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Rada Mata kembali menuai kritik tajam akibat kinerja pelayanan yang dinilai mengecewakan. Kasus ini melibatkan seorang anak berinisial (O) berusia 3 tahun yang membutuhkan penanganan medis segera, Pada 21 Februari 2025 lalu.
Setelah diperiksa, pihak puskesmas Rada Mata memutuskan untuk merujuk pasien ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rada Bolo. Rujukan tersebut dijanjikan akan dikirimkan oleh pihak puskesma secara online.
Namun, setelah keluarga pasien tiba di RSUD Rada Bolo sekitar pukul 14:00 WITA, mereka terpaksa menunggu kurang lebih 3 Jam hingga pukul 16:50 WITA tanpa adanya kabar mengenai rujukan yang dijanjikan.
Kekecewaan keluarga pasien semakin mendalam ketika mereka menyadari bahwa pelayanan yang diberikan oleh puskesmas tidak sesuai harapan.
Alex, sebagai kepala keluarga, menyayangkan kinerja pihak rumah sakit yang dinilainya tidak jelas dalam memberikan informasi.
“Saya sangat kecewa. Perawat di sana memberi kami informasi yang tidak jelas, menyuruh kami langsung ke rumah sakit dan mengatakan rujukan akan dikirimkan online.”ujar Alex dengan nada kecewa
Lebih lanjut, Alex menambahkan bahwa mereka telah menunggu lebih dari dua jam tanpa kepastian.
“Kami sudah menunggu sejak jam 2 siang, dan sampai sekarang jam 4 sore, rujukan belum dikirim,” jelasnya dengan nada penuh keputusasaan.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai tanggung jawab dan profesionalisme Puskesmas Rada Mata dalam menangani pasien mengigat anaknya butuh pertolongan segera.
Dalam situasi darurat, kecepatan dan koordinasi antara fasilitas kesehatan sangatlah krusial, dan insiden ini menjadi pengingat bahwa pelayanan kesehatan yang baik harus menjadi prioritas utama.
Dengan demikian, diharapkan pihak puskesmas dan rumah sakit dapat meningkatkan komunikasi dan kualitas layanan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Kesehatan masyarakat adalah tanggung jawab bersama, dan seharusnya tidak ada pasien yang merasakan kesakitan lebih lama karena kelalaian dalam proses rujukan.***
Ikuti Berita Terbaru Kami di Detik Sumba dengan KLIK DI SINI. |