DETIK SUMBA – Warga Desa Rada Loko, Kecamatan Kodi Bangedo, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), dikejutkan dengan peristiwa taragis, pada Jumat pagi, (21/2/2025). Yonatan Mone Kaka (33) ditemukan tewas dengan cara gantung diri di sebuah pondok kebun sekitar pukul 08.00 WITA.
Kejadian ini pertama kali diketahui oleh sekelompok anak-anak penggembala kerbau yang kebetulan melintas di sekitar lokasi. Melihat Yonatan dalam kondisi tergantung, mereka langsung berlari kembali ke kampung dan memberi tahu keluarga korban.
Mendengar kabar tersebut, keluarga korban serta warga setempat bergegas menuju tempat kejadian. Kepala Dusun kemudian segera menghubungi pihak kepolisian untuk menangani peristiwa ini.
Saat ditemui awak media pada Sabtu (22/2/2025), ayah korban, Titus Lende Ngara, menyatakan bahwa keluarga telah menerima kejadian ini dengan ikhlas dan memutuskan untuk tidak melakukan tindakan lebih lanjut terhadap jenazah.
“Kami sudah menerima dengan ikhlas, dan kami akan mengurus pemakamannya,” ujar sang ayah dikutip dari Galerisumba.com
Kepala Desa Rada Loko, Donatus Japa Doda, yang masih memiliki hubungan keluarga dengan korban, mengungkapkan bahwa Yonatan sempat terlihat beristirahat di rumah pada malam sebelum kejadian. Namun, saat subuh, ia sudah tidak berada di tempat.
“Ibunya masih melihat Yonatan tidur malam sebelumnya, tapi saat subuh dia sudah tidak ada di rumah. Kemudian, sekitar pukul 08.00 WITA, dia ditemukan tergantung di pondok oleh anak-anak yang sedang menggembalakan kerbau,” jelas Kepala Desa.
Menurut Kepala Desa, Yonatan telah menunjukkan tanda-tanda ingin mengakhiri hidupnya sejak lama. Dua bulan sebelum kejadian ini, ia pernah mencoba bunuh diri dengan cara gantung diri menggunakan tali sepatu, tetapi berhasil dicegah oleh keluarganya.
“Dia memang sudah memiliki niat bunuh diri sebelumnya. Keluarga selama ini sudah dalam pengawasan atau memantau gerak-geriknya karena dua bulan lalu ia sempat mencoba gantung diri menggunakan tali sepatu,” tambahnya.