WhatsApp     Ikuti Detik Sumba di Saluran WhatsApp Channel   
  Follow

PMKRI Tambolaka Cetak Agen Perubahan: Wakil Bupati SBD Siap Terima Aspirasi 24 Jam

Wakil Bupati SBD Dominggus Alphawan Rangga Kaka saat Memberi Sambutan. (Detik Sumba/PMKRI Tambolaka)

DETIK SUMBA – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Tambolaka St. Agustinus menggelar Masa Bimbingan (MABIM) di Aula Kantor Camat Loura pada Jumat, 7 Maret 2025, pukul 03.00 WITA.

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai dari 7 hingga 9 Maret 2025, dengan tema “Menguatkan Kader PMKRI yang Kreatif dan Inovatif Dalam Aksi Nyata Demi Gereja dan Tanah Air dengan Berasaskan Spirit Tiga Benang Merah: Kristianitas, Intelektualitas, dan Fraternitas.”

MABIM merupakan tahap lanjutan dalam proses pendidikan dan pengkaderan di PMKRI, yang bertujuan melantik calon anggota yang telah mengikuti Masa Penerimaan Anggota Baru (PMAB).

Setelah dilantik, peserta MABIM akan resmi menjadi anggota PMKRI Cabang Tambolaka dengan mengucapkan sumpah sebagai tanda komitmen mereka. Sumpah tersebut akan tertanam dalam diri setiap kader sebagai landasan dalam bergerak demi gereja dan tanah air.

Tahun ini, sebanyak 28 calon anggota akan dilantik. Mereka berasal dari tiga kampus di Sumba Barat Daya (SBD), yakni Universitas Katolik (Unika) Weetebula, Stelamaris Sumba, dan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Bakti Sumba.

Baca Juga:  HUT TNI ke-79, Kodim 1613/Sumba Barat Gelar Upacara

Ketua Presidium PMKRI Cabang Tambolaka, Anjelina Gheda Bara, mengajak peserta MABIM untuk belajar dengan sungguh-sungguh di organisasi, dan menjadi agen perubahan untuk diri sendiri maupun gereja dan tanah air.

Ia menyoroti bahwa Indonesia hanya merdeka dari para penjajah, namun masih dijajah oleh bangsa sendiri, mengingat masih banyak persoalan yang kerap kali terjadi dalam kehidupan masyarakat.

Salah satu masalah yang disoroti Anjelina adalah kerusakan lingkungan yang dapat berdampak buruk terhadap kehidupan masyarakat. ia mengajak seluruh masyarakat serta pemerintah sebagai mitra untuk bersama-sama membangun SBD yang lebih baik ke depannya.

Dalam sambutannya, Anjelina menyampaikan bahwa setelah kegiatan MABIM, pihaknya akan membangun audiensi dengan pemerintah daerah guna mendiskusikan beberapa keresahan masyarakat untuk mencarikan solusi bersama.

Baca Juga:  Yohanes Oktavianus Ditunjuk Sebagai Penjabat Bupati Sumba Barat Daya

“Setelah MABIM kami akan beraudiensi dengan pemerintah untuk mencarikan bersama solusi terkait masalah-masalah yang terjadi di SBD,” ungkapnya.

Ia juga mengapresiasi langkah yang telah diambil oleh Bupati dan Wakil Bupati SBD, Ratu Ngadu Bonu Wulla dan Dominggus Alphawan Rangga Kaka, dalam aksi kebersihan di pusat Kota Tambolaka.

Selain itu, Anjelina menyoroti bahwa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berada dekat dengan pemukiman warga dapat berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat, sehingga ia berharap pemerintah dapat memindahkannya agar air dan udara di sekitar lingkungan tidak tercemar akibat sampah.

Wakil Bupati SBD, Dominggus Alphawan Rangga Kaka, dalam sambutannya menyampaikan pesan dari Bupati SBD yang tidak sempat menghadiri acara tersebut.

“Izin saya menyampaikan salam hangat dari Ibu Ratu Ngadu Bonu Wulla, beliau menyampaikan rasa permohonan maaf tidak bisa hadir di sini. Makanya beliau mengutus saya sebagai wakil bupati untuk hadir membuka acara,” kata Dominggus Alphawan Rangga Kaka.

Baca Juga:  Ratu-Angga Resmi Pimpin SBD, Awal Kebangkitan Baru Membangun Desa Menata Kota

Dominggus menyatakan bahwa pihaknya akan menerima jika PMKRI ataupun masyarakat lainnya ingin beraudiensi dengan pemerintah untuk SBD yang lebih baik ke depannya.

“Audiensi dengan saya ataupun Ibu Bupati, Rumah Jabatan terbuka 24 jam,” ungkapnya.

Ia juga menerangkan bahwa Kabupaten SBD saat ini sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja, dengan persoalan yang sangat kompleks, seperti sandang, pangan, papan, infrastruktur jalan, lingkungan hidup, dan penerangan.

“Persoalan di SBD ini sangat kompleks, masalah sandang, pangan, papan dan infrastruktur jalan, lingkungan hidup, penerangan. Sangat kompleks, anggaran kita sangat terbatas, tapi hoaks yang luar biasa,” ujarnya penuh semangat.

Karena itu, Dominggus mengharapkan kolaborasi dari mahasiswa maupun masyarakat untuk sama-sama membangun bumi Loda Wee Maringi, Pada Wee Malala.

“Kita kolaborasi menyelesaikan masalah yang ada di Bumi Loda Wee Maringi, Pada Wee Malala,” tegasnya.***

Ikuti Berita Terbaru Kami di Detik Sumba dengan KLIK DI SINI.

Iklan