DETIK SUMBA – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Nusa Tenggara Timur resmi menggandeng Universitas Stella Maris (Unmaris) Sumba dalam upaya memperkuat gerakan keadilan ekologis di Pulau Sumba dan wilayah NTT.
Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang berlangsung di Aula Kampus Unmaris, Rabu (10/09/25).
Kerja sama ini bukan sekadar seremoni, melainkan langkah konkret yang mencakup pengembangan penelitian, pendidikan, dan pengabdian masyarakat.
Fokus utamanya adalah isu-isu lingkungan seperti keberlanjutan ekosistem, perlindungan sumber daya alam, serta advokasi hak-hak masyarakat adat dan lokal yang kerap terpinggirkan oleh investasi besar yang tidak ramah lingkungan.
Direktur WALHI NTT, Umbu Wulang Tanaamah Paranggi, menegaskan pentingnya menggandeng kampus dalam perjuangan ekologis di tanah marapu itu
“Pulau Sumba menghadapi berbagai tantangan ekologis, mulai dari krisis air, alih fungsi lahan, hingga ancaman investasi yang tidak berpihak pada masyarakat. Melalui kerja sama ini, kami ingin memastikan bahwa kampus menjadi ruang pengetahuan sekaligus penggerak keadilan ekologis,” ujarnya.
Senada dengan itu, Rektor Unmaris, Drs. Alexander Adis, MM., menekankan peran perguruan tinggi bukan hanya mencetak sarjana, tetapi juga menghadirkan solusi nyata untuk masyarakat.
“Kami berharap mahasiswa dapat terlibat langsung dalam program-program yang dikerjakan bersama WALHI NTT, sehingga mereka tidak hanya belajar di ruang kelas, tetapi juga memahami realitas ekologis yang dihadapi masyarakat Sumba,” ungkapnya.
Melalui MoU ini, kedua pihak berkomitmen menjalankan program bersama, mulai dari riset kolaboratif, penyusunan kurikulum berbasis ekologi, seminar publik, hingga pendampingan masyarakat terdampak konflik agraria dan krisis lingkungan.
Kolaborasi strategis ini juga diharapkan mampu melahirkan generasi muda yang lebih kritis, berani bersuara, serta terlibat langsung dalam memperjuangkan hak-hak ekologis masyarakat lokal.
Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa isu lingkungan bukan hanya urusan aktivis, tetapi juga Kolaborasi strategis ini juga diharapkan mampu melahirkan generasi muda yang lebih kritis, berani bersuara, serta terlibat langsung dalam memperjuangkan hak-hak ekologis masyarakat lokal.***
Ikuti Berita Terbaru Kami di Detik Sumba dengan KLIK DI SINI. |