News

Anggota DPRD Matim Paulus Yorit Poni Reses Sekaligus Gotong Royong Bangun Jembatan di Perbatasan Pedalaman Elar Selatan

×

Anggota DPRD Matim Paulus Yorit Poni Reses Sekaligus Gotong Royong Bangun Jembatan di Perbatasan Pedalaman Elar Selatan

Sebarkan artikel ini
Anggota DPRD Matim Paulus Yorit Poni Reses Sekaligus Gotong Royong Bangun Jembatan di Perbatasan Pedalaman Elar Selatan(Dok.Istimewa)

DETIK SUMBA – Anggota DPRD Kabupaten Manggarai Timur sekaligus Ketua Fraksi PDIP, Paulus Yohanes Yorit Poni, S.Sos melaksanakan kegiatan reses masa persidangan I tahun 2025/2026 di Dusun Wirung, Desa Nanga Meje, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, NTT.

Wilayah perbatasan yang berbatasan langsung dengan Ngusumanang, Kabupaten Ngada.

Dalam kunjungan tersebut, Yorit tidak hanya menyerap aspirasi masyarakat, tetapi juga turut bergotong royong bersama warga yang sedang membangun Jembatan Seling (jembatan gantung) sebagai akses utama masyarakat.

“Saya reses sekaligus kerja gotong royong bersama rakyat yang sedang membangun jembatan Seling. Pembangunan jembatan ini dibiayai oleh Yayasan Sahabat Pedalaman dan swadaya murni masyarakat. Panjang jembatan 75 meter, dan ini satu-satunya akses utama masyarakat saat musim hujan,” (15/10/2025) ujar Paulus Yohanes Yorit Poni

Baca Juga:  Mahasiswa PMKRI dan GMKI SBD Gelar Unjuk Rasa Damai , Suarakan Empat Isu Strategis Daerah

Puluhan Tahun Menanti Akses Layak

Yorit mengungkapkan bahwa masyarakat Dusun Wirung telah lama mendambakan kehadiran jembatan permanen, namun penantian itu tak pernah terjawab oleh pemerintah.

“Sejak puluhan tahun masyarakat mendambakan jembatan namun tak kunjung hadir. Saat musim hujan tiba, kampung ini seperti pulau tanpa akses keluar. Anak-anak sekolah kesulitan pergi belajar ketika hujan deras karena arus sungai yang tinggi merubuhkan titian bambu yang hampir tiap tahun mereka bangun,” jelasnya.

Baca Juga:  35 Anggota DPRD Sumba Barat Daya Resmi di Lantik

Wilayah Perbatasan Harus Dipandang sebagai Beranda Terdepan

Lebih lanjut, Yorit menyoroti cara pandang pemerintah terhadap wilayah perbatasan seperti Elar Selatan yang menurutnya belum mendapatkan pelayanan dasar yang layak.

“Menurut saya paradigma wilayah perbatasan mesti dilihat tidak lagi sebagai daerah terluar kabupaten, namun beranda terdepan. Jika dianalogikan sebagai beranda, maka wilayah perbatasan mesti didandani dengan baik. Akses pelayanan dasar masyarakat harus terlayani, dan hal ini tidak ditemukan di Elar Selatan,” tegasnya.

Apresiasi Kepada Yayasan

Ia juga mengapresiasi kepala yayasan sahabat pedalaman yang telah membantu masyarakat Elae Selatan.

“Saya juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Yayasan Sahabat Pedalaman yang telah membantu masyarakat Elar Selatan, khususnya Masyarakat Razong. Juga kepada masyarakat yang dengan semangat yang tinggi bergotong royong menyelesaikan pembangunan ini. Wirung menjadi miniatur bahwa begitu dahsyatnya kekuatan spirit gotong royong” ungkapnya

Baca Juga:  Festival Budaya SBD 2025: Megah di Panggung, Sepi di Lapak! UMKM Sepi Pembeli

Desakan kepada Pemerintah Daerah

Sebagai representasi rakyat, Yorit mendesak Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur agar hadir dan memberikan dukungan konkret terhadap kerja swadaya masyarakat.

“Dalam hal swadaya masyarakat yang saat ini sedang membangun jembatan, saya minta pemerintah hadir memberikan dukungan sebab pembangunan jembatan ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit,” tutupnya.***

Ikuti Berita Terbaru Kami di Detik Sumba dengan KLIK DI SINI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *