DETIK SUMBA – Kabar baik seharusnya menyelimuti masyarakat Sumba Barat Daya (SBD), Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan segera beroperasinya KM Egon di Pelabuhan Waikelo.
Namun, di balik euforia ini, ada praktik biadab yang menghantui para penumpang dengan menggilanya calo tiket.
Bukannya menikmati akses transportasi laut yang lancar, warga justru harus berhadapan dengan ulah para calo yang seenaknya memainkan harga tiket.
Tanpa rasa malu, mereka menjual tiket dengan harga yang melambung tinggi, memeras kantong para penumpang yang hanya ingin sampai ke tujuan mereka.
Bagaimana tidak? Harga resmi tiket KM Sabuk Nusantara 79 rute Waikelo-Bima seharusnya Rp70.000, dan tiket KM Sabuk Nusantara 49 hanya Rp36.500.
Tapi di tangan para calo, harga meroket dari Rp100.000 – Rp200.000 per lembar. Ini merupakan Sebuah tindakan tak berperikemanusiaan yang dibiarkan terjadi di depan mata.
Lebih parahnya lagi, calo-calo licik ini memborong tiket dari agen resmi lalu menjualnya dengan nama berbeda. Praktik ini bukan hanya mencurangi calon penumpang, tetapi juga membahayakan mereka.
Jika terjadi sesuatu di perjalanan, nama di tiket tidak sesuai dengan identitas asli penumpang. Bayangkan jika kecelakaan terjadi, siapa yang akan bertanggung jawab?
Berdasarkan berita yang dihimpun detiksumba dari berbagai media terkait kasus tersebut ditemukan banyak para calo berkeliaran, bahkan dengan santainya, menawarkan tiket dengan harga selangit kepada penumpang yang tidak tahu prosedur pembelian resmi.
Obed, seorang penumpang asal Palla, Wewewa Utara, mengungkapkan kekecewaannya, tetapi tak punya pilihan lain.
“Yang penting kami bisa jalan ke Bima, karena sudah satu minggu saya di sini (Waikelo),” ujarnya pasrah kepada media pada Senin, (17/3/2025)
Masalah ini bukan cerita baru. Sebelumnya, ratusan tiket palsu tujuan Bima beredar di Pelabuhan Waikelo, menyebabkan kerugian besar bagi para penumpang.