WhatsApp     Ikuti Detik Sumba di Saluran WhatsApp Channel   
  Follow

Ketahuan! Proyek Rp300 Juta di SBD Diduga Asal Jadi, PPK & Inspektorat Akan Turun

Kondisi Jalan Saat Ini, Rumput mulai tumbuh. (Dok: Rian Marvirix)

DETIK SUMBA – Proyek Jalan Usaha Tani (JUT) di Desa Kabali Dana, Kecamatan Wewewa Barat, Sumba Barat Daya, dengan anggaran Rp300 juta, kini memunculkan persoalan baru.

Genangan air di lahan jagung warga menjadi perhatian serius, hingga Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari Dinas Pertanian Kabupaten SBD turun langsung ke lapangan.

Dalam inspeksi yang dilakukan bersama Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (Kabid PSP), PPK mengakui adanya temuan yang harus segera ditindaklanjuti oleh Kelompok Tani (Poktan) Tunas Baru.

Saat melakukan monitoring di Dusun Pancasila, PPK menemukan lahan jagung warga tergenang air akibat proyek tersebut.

Baca Juga:  Atlet Tinju Peraih Medali PON 2024 Kecewa Terhadap Pemerintah SBD.

“Betul, tadi saya bersama Kabid PSP sudah turun monitoring sekaligus mengajak ketua kelompok Tunas Baru,” ujar PPK, dikutip dari Timex NTT, Senin (10/2/2025).

PPK menyebutkan bahwa titik genangan air tersebut perlu ditangani dengan penambahan deker dan tembok penahan guna melindungi tanaman warga. Tak hanya itu, ia juga menemukan beberapa titik badan jalan yang sudah mulai ditumbuhi rumput liar.

Lebih mengejutkan lagi, PPK mendapati deker yang digunakan dalam proyek ini hanya berupa pipa yang dilapisi sirtu. Hal ini tentu memicu pertanyaan mengenai kualitas pekerjaan yang telah dilakukan.

Baca Juga:  PMKRI Tambolaka Cetak Agen Perubahan: Wakil Bupati SBD Siap Terima Aspirasi 24 Jam

Atas temuan tersebut, Ketua Poktan Tunas Baru menyatakan kesediaannya untuk menambahkan deker serta tembok penahan. Namun, ia meminta waktu hingga musim hujan berakhir sebelum memulai pekerjaan tersebut.

“Tadi saya sudah melihat secara langsung genangan air di kebun itu dan dilihat juga oleh ketua poktan. Dan saya sudah jadikan catatan supaya ditindaklanjuti. Saya bilang tambahkan deker dan tembok penahan,” tegas PPK.

PPK juga memastikan akan kembali turun bersama Inspektorat untuk melakukan monitoring lanjutan dan meminta ketua poktan membuat surat pernyataan terkait penyelesaian masalah ini.

Baca Juga:  Rumah Salah Satu Warga Kodi Utara Ludes di Lahap Jago Merah

Meski temuan di lapangan cukup serius, PPK mengungkapkan bahwa pihaknya belum menyurati Inspektorat Sumba Barat Daya. Alasannya, ia masih sibuk mengikuti Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan (Musrembangcam).

“Besok saya masih mengikuti musrembangcam di Kecamatan Wewewa Utara. Nanti saya akan sampaikan kalau kami sudah bersurat ke Inspektorat,” imbuhnya.

Sementara warga setempat kini hanya bisa berharap agar solusi cepat diambil sebelum genangan air semakin merusak tanaman mereka. ***

Ikuti Berita Terbaru Kami di Detik Sumba dengan KLIK DI SINI.

Iklan