Sebulan Cuma Masuk Sekali! Kepsek SMKN 3 Elar Tak Dikenal Siswa, ADPRD Provinsi Osy Gandut: Copot Saja!

Detiksumba.com – Polemik yang terjadi di SMKN 3 Elar kembali mencuat setelah anggota DPRD Provinsi NTT, Simprosa Rianasari Gandut, melakukan kunjungan reses ke Desa Lengko Namut, Kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur, pada Senin, 17 Maret 2025.
Saat mengunjungi sekolah yang berlokasi di Mombok, Desa Lengko Namut, Osy Gandut bersama anggota DPRD Kabupaten Manggarai Timur, Rikard Persly, menerima berbagai keluhan dari siswa dan guru. Salah satu yang paling mencengangkan adalah pernyataan siswa bahwa mereka jarang melihat kepala sekolah (Kepsek), bahkan ada yang mengaku tidak mengenalnya.
Siswa: Kepala Sekolah Jarang Datang
Dalam diskusi bersama para siswa dan guru, terungkap bahwa kepala sekolah SMKN 3 Elar hanya masuk sekolah sekitar satu kali dalam sebulan.
“Kepala sekolah kami jarang datang, kadang sebulan sekali baru masuk,” ungkap para siswa serempak kepada Osy Gandut.
Menanggapi hal tersebut, Osy Gandut dengan tegas menyampaikan akan meneruskan keluhan ini ke Dinas PPO Provinsi NTT. Ia juga mempertanyakan bagaimana pengelolaan dana BOS jika kepala sekolah jarang berada di tempat.
“Kami mendesak Dinas PPO Provinsi NTT untuk segera mengevaluasi kepala sekolah ini. Kalau mental seperti ini terus dipertahankan, lebih baik diganti saja. Bagaimana nasib sekolah ini kalau kepala sekolahnya sendiri tidak peduli?” tegas Osy Gandut.
Hal senada juga disampaikan Rikard Persly yang menyatakan keheranannya karena ada siswa yang bahkan tidak tahu siapa kepala sekolah mereka.
Minim Sarana, Nebeng di SD Mombok
Selain masalah kepala sekolah yang jarang hadir, SMKN 3 Elar juga menghadapi persoalan besar terkait sarana dan prasarana. Hingga saat ini, sekolah tersebut belum memiliki gedung sendiri dan terpaksa nebeng di SD Mombok dengan kondisi ruang kelas yang kurang layak.
“Akibat tidak adanya gedung, kami menggunakan tiga ruang kelas di SD Mombok, dua di antaranya hanya sekat bambu dan mulai dimakan rayap. Kami berharap lewat perjuangan Ibu Osy, sekolah ini bisa segera mendapatkan gedung sendiri,” ungkap seorang guru.
Rikard Persly juga meminta Dinas PPO Provinsi NTT agar segera menindaklanjuti aspirasi masyarakat dan guru-guru terkait ketiadaan gedung sekolah ini.
Kepsek SMKN 3 Elar Klarifikasi
Usai berita ini viral, Kepala Sekolah SMKN 3 Elar akhirnya memberikan klarifikasi pada Rabu, 19 Maret 2025. Ia membenarkan bahwa dirinya jarang hadir di sekolah, namun alasan utamanya adalah kondisi kesehatannya yang sering terganggu.
“Saya mengakui bahwa saya jarang masuk sekolah karena sering sakit,” ungkapnya.
Ia juga membantah tuduhan terkait penyalahgunaan dana BOS. Menurutnya, seluruh dana telah digunakan sesuai Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) yang disahkan oleh Dinas Pendidikan.
“Saya tidak terima kalau dikatakan dana BOS ludes. Semua sudah digunakan sesuai aturan, dan buktinya ada di kantor,” tegasnya.
Selain itu, ia menjelaskan bahwa dirinya sudah mengajukan pengunduran diri sejak Juli 2024 karena alasan kesehatan.
SMKN 3 Elar: Sekolah Baru dengan Berbagai Tantangan
SMKN 3 Elar berdiri sejak Maret 2022 dan mulai beroperasi pada tahun pelajaran 2022/2023. Saat ini, sekolah ini memiliki 63 siswa dalam enam rombongan belajar (rombel), dengan tenaga kependidikan berjumlah 13 orang. Karena belum memiliki gedung sendiri, seluruh kegiatan belajar mengajar dilakukan di sore hari menggunakan fasilitas SD Mombok.
Dengan berbagai permasalahan yang ada, masyarakat dan para guru berharap agar pemerintah segera turun tangan untuk membenahi kondisi sekolah, termasuk mengevaluasi kinerja kepala sekolah agar pendidikan di SMKN 3 Elar dapat berjalan lebih baik.***
Ikuti Berita Terbaru Kami di Detik Sumba dengan KLIK DI SINI. |