Meminta rencana pengelolaan pesisir berkelanjutan yang mencakup fasilitas perikanan, pemberdayaan nelayan, hingga pengembangan ekowisata bahari.
5. Pembangunan Pariwisata Berbasis Budaya dan Alam
Mendorong regulasi dan alokasi anggaran yang berpihak pada pengembangan pariwisata lokal, tanpa mengorbankan kelestarian budaya, lingkungan, dan nilai kearifan lokal.
6. Transparansi dan Partisipasi Publik dalam Perencanaan Pembangunan
Menuntut keterbukaan informasi dan pelibatan aktif masyarakat, khususnya pemuda dan kelompok adat dalam proses perencanaan hingga evaluasi kebijakan pembangunan.
Forum ini menyuarakan tekad untuk tidak hanya menjadi ruang intelektual, tetapi motor perubahan sosial.
“Forum ini bukan sekadar ruang diskusi, ini adalah pijakan awal untuk sebuah gerakan jangka panjang. Saya punya mimpi besar agar Sumba Tengah Bicara menjadi wadah kolektif yang menyatukan ide, semangat, dan kekuatan rakyat dalam membangun Sumba Tengah dari desa-desa, dari akar, dari suara yang selama ini tak terdengar. Kita akan terus bergerak, menyusun agenda, dan mengawal perubahan hingga mimpi itu menjadi kenyataan,” tutup Esron Tura, Koordinator Forum Sumba Tengah Bicara.***