Namun, hingga kini, hasilnya masih misterius. Tidak ada penjelasan rinci dari pihak berwenang.
Lambannya proses hukum ini membuat masyarakat SBD semakin geram. Mereka menuntut kejelasan dan menolak jika kasus ini dibiarkan mati suri.
“Kami ingin keadilan. Anak itu masih kecil, masa depannya hancur. Tapi pelaku masih bebas? Ini tidak masuk akal,” kata seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Jumat, 7 Maret 2025.
Tak sedikit pula yang mempertanyakan independensi aparat penegak hukum di SBD.
Apakah mereka benar-benar bekerja untuk keadilan, atau justru tunduk pada tekanan politik dan kepentingan tertentu? Pertanyaan-pertanyaan ini semakin nyaring terdengar di tengah ketidakpastian kasus DL.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada perkembangan signifikan terkait status hukum para terduga pelaku.
Harapan kini tertumpu pada keberanian aparat penegak hukum untuk menegakkan keadilan, tanpa pandang bulu.
Apakah DL akan mendapatkan keadilan yang layak? Ataukah kasus ini hanya akan menjadi kisah tragis yang dilupakan?***