DETIK SUMBA – Ketua Umum Forum Studi Masyarakat Sumba (FOSMAS) Jakarta, Ferdi Ghoghi, menyuarakan keprihatinannya atas insiden keracunan makanan bergizi gratis yang menimpa sejumlah pelajar di beberapa wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam keterangannya, ia mendesak pemerintah, khususnya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, untuk menghentikan sementara pelaksanaan program tersebut.
Menurut Ferdi, evaluasi menyeluruh terhadap makanan bergizi gratis perlu dilakukan segera, guna memastikan keamanan dan kualitas pangan yang disajikan kepada siswa.
“Menghentikan sementara program makan bergizi gratis adalah langkah preventif yang diperlukan untuk mencegah kejadian keracunan makanan yang lebih parah,” tegas Ferdi.
Ia juga meyakini bahwa pemerintah tentu memiliki komitmen tinggi dalam melindungi masyarakat, dan akan melakukan upaya terbaik agar program ini bisa kembali berjalan dengan aman dan berkualitas.
“Penting untuk diperhatikan guna memastikan bahwa masyarakat mendapatkan manfaat gizi yang optimal. Bukan malapetaka mendapatkan keracunan,” ujarnya lagi.
Ferdi pun menyoroti sejumlah aspek penting yang harus menjadi perhatian utama, antara lain kualitas bahan makanan, cara pengolahan, dan sistem pengawasan makanan.
“Pengolahan makanan juga harus dilakukan dengan cara yang benar untuk menjaga kualitas gizi dan keamanan makanan. Agar tidak berdampak pada keracunan,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia juga menekankan pentingnya pelatihan bagi para petugas yang terlibat langsung dalam penyiapan makanan.
“Pengawasan kualitas yang efektif juga sangat penting untuk memastikan bahwa makanan yang disajikan aman dan berkualitas,” katanya.
Insiden keracunan ini memicu reaksi keras dari berbagai kalangan, termasuk aktivis dan tokoh masyarakat.
Banyak pihak yang kini mendesak agar program makanan gratis tidak menjadi ladang malapetaka baru, melainkan kembali menjadi solusi pemenuhan gizi generasi muda Indonesia, khususnya di daerah tertinggal seperti NTT.***
Ikuti Berita Terbaru Kami di Detik Sumba dengan KLIK DI SINI. |